KPK Telisik Korupsi Pengelolaan Pasar Tanah Abang

Reporter

Minggu, 20 Oktober 2013 23:57 WIB

Pasar pusat grosir Tanabang Blok A, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menelusuri kerugian negara dalam perjanjian kerja sama di Blok A Pasar Tanah Abang. Perjanjian kerja sama antara PD Pasar Jaya dan PT Priamanaya Djan International milik Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz di lokasi itu diduga telah merugikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dua mantan Direktur Utama PD Pasar Jaya, Prabowo Soenirman dan Uthan D. Sitorus mengaku diperiksa KPK. "Kira-kira sebelum Lebaran lalu, setelah itu diminta melengkapi dokumen," kata Uthan kepada Tempo, Rabu, 9 Oktober 2013.

Uthan mengatakan diperiksa terkait perubahan pola bagi hasil dari penerimaan gross (kotor) menjadi nett (bersih). Adapun Prabowo dimintai keterangan tentang penunjukan PT Priamanaya sebagai mitra untuk membangun dan mengelola pasar grosir terbesar se-Asia Tenggara itu. “Juga maksud dan tata cara perhitungan bagi hasil yang tertuang dalam perjanjian,” kata Prabowo kepada Tempo.

Badan Pemeriksa Keuangan menemukan kelemahan di antaranya tidak ada perjanjian yang mengatur sewa kios, dan tidak ada penetapan batas waktu yang tegas yang mengatur masa pemasaran dan pengelolaan. Menurut perhitungan BPK, Pasar Jaya dirugikan Rp 12,4 miliar akibat kekurangan setor Priamanaya atas bagi hasil bersih pengelola. Kerugian lain muncul akibat biaya penerbitan sertifikat hak pemakaian tempat usaha dan surat izin pemakaian tempat usaha senilai Rp 79,9 miliar.

Pengadilan Negeri Jakarta Timur, 21 Mei lalu, juga menyatakan Priamanaya melanggar perjanjian dengan mengubah tata ruang/tata letak dan peruntukan/penempatan tempat usaha di tiap lantai tanpa persetujuan Pasar Jaya. Majelis Hakim juga menilai Priamanaya wanprestasi karena memutus kontrak pengelolaan secara sepihak.

Dari data auditor dan keputusan pengadilan, Manajemen Pasar Jaya dan Priamanaya merundingkan ulang perjanjian pengelolaan Tanah Abang. Sumber Tempo mengatakan perundingan ini sempat mandek karena tim Priamanaya belum menyampaikan hasil perundingan kepada Djan Faridz yang sedang beribadah haji ke Mekah, Arab Saudi.


Tempo sempat menemui Djan sebelum terbang ke Tanah Suci. Ia mengakui tidak mengetahui perundingan itu. "Sejak jadi menteri, saya keluar dari semua perusahaan yang saya miliki," katanya di Balai Kota Jakarta, 9 Oktober 2013. Mengenai pemeriksaan KPK dalam kasus ini, sumber Tempo mengatakan, Djan sempat kaget. Selengkapnya baca ulasan Majalah Tempo "Kaget Ditelisik Kuningan" edisi Senin 21 Oktober 2013.

RETNO SULISTYOWATI, AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Berita terkait

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

27 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

48 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

49 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

52 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

18 Januari 2024

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

Pedagang di Little Bangkok Tanah Abang senang karena mendapatkan pelanggan baru yang membeli produknya secara eceran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

10 November 2023

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

Sejumlah pedagang yang menyewa kios di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

Baca Selengkapnya

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

10 November 2023

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

Pedagang Pasar Glodok mengatakan distributor kini menjual barang langsung ke konsumen lewat online shop dengan harga murah.

Baca Selengkapnya

Kata Mereka yang Setia Datang dan Belanja di Pasar Tanah Abang

30 Oktober 2023

Kata Mereka yang Setia Datang dan Belanja di Pasar Tanah Abang

Karena tidak seramai dulu, kalaupun ada gerak-gerik mencurigakan pelaku kriminal di Pasar Tanah Abang jadi lebih mudah mereka awasi.

Baca Selengkapnya

Tarif Parkir Disinsentif Sudah Berlaku di 38 Lokasi, Bakal Ditambah 29 Lokasi Baru

22 Oktober 2023

Tarif Parkir Disinsentif Sudah Berlaku di 38 Lokasi, Bakal Ditambah 29 Lokasi Baru

Pemerintah DKI Jakarta saat ini sudah memberlakukan tarif parkir disinsentif atau tarif parkir tertinggi di 38 lokasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

16 Oktober 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

Kembali Kunjungi Pasar Tanah Abang, Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

Baca Selengkapnya