TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur segera menetapkan tersangka kasus dugaan tindakan kekerasan seksual terhadap AA, bayi berusia 9 bulan. Bayi perempuan itu diduga meninggal tidak wajar karena luka di bagian kemaluannya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar M. Saleh, mengatakan akan menetapkan tersangka setelah penyidik menerima hasil tes mikrobiologis, yakni pencocokan DNA korban dengan terduga pelaku. "Rencananya hasil tes uji DNA akan kami terima hari ini dari RSCM," kata Saleh saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Jumat, 25 Oktober 2013.

Penyidik sebelumnya telah mencurigai tiga orang saksi sebagai terduga pelaku, yaitu ayah, kakek, dan paman korban. Mereka telah menjalani pemeriksaan psikologis oleh tim psikolog Mapolda Metro Jaya pada Rabu, 16 Oktober 2013 lalu. Selain itu, mereka juga diperiksa penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. "Semua pemeriksaan nanti akan kami gabungkan untuk menyimpulkan pelakunya," kata Saleh.

Dugaan pencabulan bayi AA bermula pada Jumat, 11 Oktober 2013, ketika bidan Rumah Sakit Bunda Aliyah, Duren Sawit, Jakarta Timur, melaporkan dugaan tersebut kepada polisi. Bayi AA yang demam tinggi dibawa ke RS tersebut, namun belum ditangani petugas medis, AA telah mengembuskan napas terakhir. Dokter atau bidan yang menangani korban melihat ada kejanggalan pada anus dan kemaluan korban. Di bagian vital itu, terdapat luka yang menunjukkan adanya kekerasan seksual.

AFRILIA SURYANIS



Berita Lainnya:
Setelah Kantor Airin Dibidik, Giliran Kantor Ipar
Petinggi PKS: Kalau ini Bunda Daging, he-he-he...
Siapa Lebih Dulu Kenal Bunda Putri?
Bunda Putri Ternyata Alumnus IPB?
Masyarakat Kecam Radar Bolmong Pasang Foto Mesum
Terungkap, Bunda Putri Pernah Bangkrut