TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 10 orang buruh dilaporkan terluka akibat bentrokan dengan organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP), Kabupaten Bekasi. Bentrokan terjadi ketika beberapa orang buruh hendak bergabung dengan kelompok buruh lainnya di kawasan Ejip, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Karma Iraman, 30 tahun, harus dilarikan ke Rumah Sakit Hosana Medika, Lippo Cikarang, karena mengalami luka bacok dipunggung hingga mendapatkan 30 jahitan. Karma mengatakan, saat itu pekerja dari PT Ganza Furido ini hendak menuju titik kumpul buruh di kawasan Ejip. "Orangnya membawa senjata tajam," katanya, Kamis, 31 Oktober 2013.
Selain Karma, masih ada sembilan orang lainnya yang dirawat di rumah sakit. Mereka dilaporkan mengalami luka bacok dan pukulan benda tumpul. "10 Pekerja dilarikan ke Rumah Sakit Hosana Medica dan (Rumah Sakit) Medirosa, Cikarang," ujar Pimpinan Cabang SPL FSPMI Bidang Advokasi, Budi Lahmudi.
Lahmudi mengatakan, kekerasan yang dialami buruh berawal dari penghalauan aksi oleh PP. Buruh yang sedang konvoi dipaksa untuk berputar arah. Selain itu, sebagian buruh yang hendak keluar dari perusahaan, kata dia, dihalangi untuk tak ikut bergabung. "Saat konvoi disabet senjata tajam, ada yang baru keluar pabrik dikejar-kejar kemudian diinjak-injak," katanya.
Lahmudi menyebutkan, korban kekerasan oleh ormas itu di antaranya Ade Nurdin Maulana, yang menderita luka berat akibat dikeroyok 10 orang, Imron (luka bacok di kepala), Subandi (luka bacok di kepala), seorang satpam (luka bacok di kepala), Joko (luka memar di wajah), Purwadi (luka memar), Karma (luka bacok di punggung), dan Wawan Katiwa (luka tusuk di pinggang). "Masih ada tiga buruh yang dirawat di Rumah Sakit Medirosa," katanya.
Ihwal kekerasan yang dialami para pekerja, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kontras dan TUCR sebagai kuasa hukum untuk melaporkan ke Polda Metro Jaya. "Kami tetap berkoordinasi dengan kapolres dan kapolsek sebagai pemilik wilayah," katanya.
Ketua PP, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Apuk Idris, mengatakan pihaknya menerjunkan anggotanya di lapangan semata-mata untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh buruh. "Kita jelas sebagai orang Bekasi, konon katanya buruh ini akan menutup fasilitas umum," katanya pada Tempo, Kamis, 31 Oktober 2013.
Karena itu, pihaknya membantah kalau PP turun ke jalan dan ikut mengamankan aksi demonstrasi karena ditunggangi pengusaha. Menurut dia, pihaknya ikut turun hanya ingin mengimbau kepada buruh agar ketika melakukan aksi tak mengganggu kenyamanan masyarakat. "Tolong hargai yang sedang bekerja, jangan sampai anarkis," kata Apuk.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh buruh agar menuntut haknya tanpa mengabaikan kenyamanan masyarakat. "Kepada seluruh buruh silahkan demo, tapi jangan anarkis. Itu hak Anda, kami tidak melarang," ujarnya.
Ihwal terjadinya bentrokan, pihaknya mengatakan, anggota ormasnya diserang terlebih dahulu, dengan cara dilempari batu. Bahkan, kata dia, anggotanya yang sedang berada di lapangan diejek dengan kata pengangguran. "PP tidak menyerang (dulu). Kita ditimpukin," katanya. "Enggak apa-apa kita dibilang pengangguran. Kami hanya mengimbau (buruh) tidak anarkis," ujarnya.
Kepala Polisi Resor Kota Bekasi, Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto, tak dapat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya. Pesan singkat yang dikirim Tempo juga tak mendapatkan balasan.
ADI WARSONO
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA
Berita terkait
Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah
15 Desember 2023
Partai Buruh menilai kenaikan UMP 2024 tak sesuai dengan biaya hidup di DKI Jakarta menurut data BPS yang mendekati angka Rp 15 juta per bulan
Baca SelengkapnyaMulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.
Baca SelengkapnyaAda Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni
14 Januari 2023
Polda Metro Jaya melakukan penutupan jalan di Kawasan Patung Kuda arah Harmoni pada pagi ini pukul 8.35 WIB imbas rencana demo buruh
Baca SelengkapnyaTolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober
17 September 2022
Serikat buruh akan kembali menggelar aksi tolak kenaikan harga BBM hingga 4 Oktober mendatang. Jika tidak digubris, mereka mengancam mogok nasional.
Baca Selengkapnya1.231 Personel Gabungan Disiagakan dalam Demo Buruh Hari Ini
6 September 2022
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan demo buruh serentak menolak kenaikan harga BBM dilakukan di 34 provinsi
Baca SelengkapnyaMay Day Fiesta, Ribuan Buruh Padati Kawasan GBK dan DPR RI
14 Mei 2022
Dalam May Day Fiesta ini, massa buruh membagi dua konsentrasi massa di dua tempat.
Baca SelengkapnyaPolisi Imbau Warga Tak Olahraga di GBK Sabtu Ini, Ada Demo Buruh
12 Mei 2022
Puluhan ribu buruh diprediksi memadati Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu besok dalam acara May Day Fiesta
Baca SelengkapnyaKSPSI Kasih Batas Waktu Pemerintah 7 Hari untuk Penuhi Tuntutan Buruh
12 Mei 2022
Perwakilan dari KSPSI telah menemui Deputi II dan IV KSP untuk menyampaikan tuntutan para buruh
Baca SelengkapnyaDemo Buruh, Polisi Tutup Jalan Patung Kuda Menuju Istana Negara
12 Mei 2022
Polisi menutup jalan dari Bundaran Patung Kuda menuju Istana Negara menggunakan kawat berduri imbas demonstrasi buruh hari ini
Baca SelengkapnyaBuruh dan Mahasiswa Mau Demo di Patung Kuda, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
12 Mei 2022
Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi demo mahasiswa dan buruh di Patung Kuda
Baca Selengkapnya