Soal Macet Jakarta, Pengamat Bela Jokowi  

Reporter

Kamis, 7 November 2013 11:17 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko WidodoTempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menyatakan persoalan kemacetan di DKI Jakarta bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Jakarta merupakan ibu kota negara, sehingga pemerintah pusat perlu turun tangan. "Pemerintah pusat harus bantu," kata Tigor, Kamis, 7 November 2013.

Menurut Tigor, perlu ada kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk menyelesaikan persoalan kemacetan Jakarta. "Bukan kerjaan provinsi saja," kata dia. (Baca: Jakarta Macet, Salah Siapa?)

Menurut Tigor, pemerintah pusat perlu mendukung melalui kebijakan pembatasan pertumbuhan kendaraan. Dia menyebutkan, kebijakan tersebut belum ada di Indonesia sehingga jumlah kendaraan pribadi tumbuh subur di Indonesia, terutama di Jabodetabek. "Pertumbuhan kendaraan bermotor perlu dikendalikan, dan itu otoritas pemerintah pusat," kata dia.

Selain itu, pemerintah pusat pun perlu memberikan subsidi bagi angkutan umum. "Agar fasilitas ini semakin baik dan menjadi pilihan," kata Tigor. Dia mencontohkan, di Jerman, subsidi bagi kendaraan umum dari pemerintah pusat punya nilai ketiga tertinggi setelah pendidikan dan kesehatan.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa kemacetan di Jakarta adalah tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hal ini disampaikan SBY saat mendapat pertanyaan dan sindiran dari beberapa perdana menteri di Asia Tenggara dalam pertemuan di East Asian Summit 2013. (Baca: Apa Sebab Jokowi Diserang Demokrat Soal Macet)

Tigor menilai, pemerintah pusat belum memberikan kontribusi yang besar dalam membantu mengatasi kemacetan. Justru, kata dia, pemerintah pusat malah mengeluarkan kebijakan yang membuat kemacetan di Jakarta semakin parah. "Ya kebijakan mobil murah itu," kata Tigor. Menurut catatan Tigor, saat ini kendaraan di Jakarta hanya memiliki rata-rata kecepatan 12 km per jam. Angka tersebut menurun dari tiga tahun belakangan yang mencapai 18 km per jam. (Baca juga: Isu Kemacetan untuk Jatuhkan Elektabilitas Jokowi)

NINIS CHAIRUNNISA


Berita Lainnya:
Machfud Suroso Tersangka, Istri Anas Terancam?
Ombudsman Ajak Polisi Bahas Standar Layanan
Ratu Atut Langganan Tahun Baru di Taiwan, Edun!
Penjualan Call of Duty: Ghost Terus Tekan GTA V
Isu Kemacetan untuk Jatuhkan Elektabilitas Jokowi

Berita terkait

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

10 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

12 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

15 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

18 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

20 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

1 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya