Kontra Syiah Desak Pemerintah Tak Izinkan Asyura

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 14 November 2013 20:17 WIB

Sejumlah penganut Syiah mengayunkan pisau yang diikatkan ke rantai untuk melukai tubuhnya sendiri pada peringatan hari Asyura di Kabul, Afghanistan (10/11). Peringatan ini yang jatuh pada tanggal ke-10 bulan Muharram di kalender Islam. REUTERS/Omar Sobhani

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Aliansi Sunah untuk Kehormatan Keluarga dan Sahabat Nabi, Abu Jibril, menyatakan bahwa ajaran Syiah sesat. Oleh karena itu, kata dia, ritual Asyura yang selalu diperingati oleh kaum Syiah harus dibubarkan.

"Kami mendesak agar acara semacam ini tak ada lagi," kata Abu saat ditemui di lokasi aksi di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 14 November 2013. Dia menyebutkan, membiarkan kegiatan ini sama dengan menodai agama Islam.

Menurut Abu, Syiah dan ajarannya mengajarkan kesesatan karena banyak ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam. "Mereka menghalalkan nikah mut'ah yang diharamkan," kata dia. Selain itu, Syiah dinilai memiliki ritual menyiksa diri saat memperingati Asyura sebagai ungkapan belasungkawa atas kematian Imam Husain, cucu Nabi Muhammad.

Lebih dari itu, dia menambahkan, Syiah tak menganggap Mekah dan Madinah sebagai Tanah Suci. Abu menuturkan, pihaknya akan terus mendesak agar Syiah tak diizinkan lagi melakukan kegiatan karena ajarannya yang sesat.

"Bahkan Majelis Ulama Indonesia telah membuat buku soal penyimpangan Syiah," kata dia. Jika membiarkan, kata dia, pemerintah telah melanggar undang-undang mengenai penistaan agama. "Ini bisa kena penodaan agama," kata dia. Ditambah lagi, Syiah menginginkan Hari Asyura menjadi hari nasional.

Hari ini, kaum Syiah melaksanakan peringatan Asyura secara nasional di Balai Samudera. Ribuan jemaah Syiah hadir dari berbagai penjuru Indonesia. Pada saat yang sama, gabungan ormas Islam yang kontra terhadap Syiah melakukan aksi pembubaran. Ratusan orang hadir dan sempat terjadi ketegangan saat massa ingin membubarkan Asyura.

Peringatan Asyura sendiri akhirnya diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Acara seharusnya selesai pukul 17.00 WIB, namun sudah selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Hal ini diambil sebagai langkah pengamanan dari kepolisian.

NINIS CHAIRUNNISA


Berita terkait

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

1 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

2 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

2 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

2 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

2 hari lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

2 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

2 hari lalu

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

Bali akan menjadi tuan rumah acara World Water Forum pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

2 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

2 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

2 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya