TEMPO.CO, Jakarta - Warga penghuni bantaran Kali Cipinang khawatir sampah yang makin menggunung di kali bakal menimbun hunian mereka bila air kali meluap. "Dulu kami takut banjir air, sekarang kami khawatir banjir sampah," ujar Ketua RW 04, Cipinang, Jakarta Timur, Junaedi, Senin, 25 November 2013.
Ia mengakui, warga masih kurang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. "Sampai saat ini masih banyak warga yang membuang sampah di kali." Meski menjadi ketua RW, Junaedi tidak punya kewenangan untuk menindak warganya yang suka buang sampah sembarangan. "Itu kewenangan pemerintah daerah."
Kendati demikian, Junaedi hanya bisa mensosialisasikan ancaman denda sebesar Rp 500 ribu bagi warga yang membuang sampah ke kali. Namun, Junaedi berharap sosialisasi akan lebih efektif jika papan pengumuman dipasang di bantaran kali.
Ketua RT 04 RW 04 Sukardi menuturkan, sampah mulai mengendap sejak aliran air di Kanal Banjir Timur dihentikan. Selain itu, kondisi kali yang berliku serta ditumbuhi tanaman membuat sampah semakin sulit dibersihkan.
Warga, kata dia, sudah melakukan kerja bakti, namun sampah yang terangkat hanya sedikit. "Alat berat sukar masuk ke sini."
ERWAN HERMAWAN
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
17 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
54 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca SelengkapnyaUndip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaBapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue
21 Februari 2023
Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaPSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun
3 Agustus 2022
PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya