Peminat Tes HIV AIDS Membludak pada November 2013

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 1 Desember 2013 21:34 WIB

Seorang peserta aksi diambil darahnya saat ikut test Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk memperingati Hari AIDS di Jalan Pahlawan, Semarang, Minggu (1/12). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta, Rohana Manggarala mengatakan ada pertumbuhan signifikan dalam tes VCT (Voluntary Counseling and Testing) untuk mengetahui keberadaan virus Human Immunodeficiency Virus dalam tubuh. Pada November 2013, ada lebih dari 12.000 orang yang memeriksakan diri.

"Ini membeludak banyak sekali, soalnya sebelumnya di satu Puskesmas hanya ada beberapa orang yang mau memeriksakan diri," ujar Rohana ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 1 Desember 2013. Pada November 2013, di satu Kota Madya bisa ada 2.000 sampai 3.500 orang yang memeriksakan diri.

Lonjakan itu, kata Rohana, terjadi setelah KPAP mengubah metode tes. "Sekarang mereka dites saja dulu, setelah ketahuan positif, barulah kami melanjutkan pertanyaan yang bersifat lebih personal seperti perilaku seksual ataupun kemungkinan mereka menggunakan narkoba suntik.

Dulu, pertanyaan personal itu diajukan sebelum melakukan tes darah. Tetapi setelah mendapat masukan dari Wakil GUbernur Basuki Tjahaja Purnama, mereka mengubah metode tes. "Waktu itu Pak Ahok bilang metode yang lama membuat peserta tes merasa risih," kata Rohana. KPAP memberi prioritas tes kepada peserta pria, soalnya merekalah yang berisiko menularkan HIV ke pasangannya jika perilaku seks mereka cenderung bebas.

Pada tes hari ini di Bundaran HI, ada lebih dari 60 orang yang melakukan tes. "Empat di antaranya positif HIV, tetapi kami rahasiakan identitasnya dan mereka sudah dirujuk untuk berobat ke rumah sakit," ujar Rohana.

Hingga November 2013, di Jakarta ada 6.299 orang yang menderita AIDS dan 24.807 orang terjangkit virus HIV. Hingga November ada 423 orang yang terjangkit HIV melalui jarum suntik, 683 diantaranya berperilaku seks heteroseksual, 87 orang berorientasi homoseksual, 13 berorientasi biseksual, 1 bayi terjangkit, dan 10 orang melalui transfusi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pemerintah memang perlu mengingatkan warga untuk mengetahui status HIV mereka. "Kalau tidak tahu, bisa tidak sengaja menularkan," katanya.

Pendidikan seksual dan pengetahuan tentang AIDS juga perlu diberikan kepada remaja. Mulai dari usia SMP dan SMA. Oleh sebab itu KPAP juga memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada guru dan siswa yang sudah berjalan selama tiga tahun.

ANGGRITA DESYANI

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya