Warga Gusuran Ria Rio Terus Bertambah  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 9 Desember 2013 07:35 WIB

Anak-anak bermain di antara barang-barang milik warga yang diamankan, pada saat penggusuran bangunan-bangunan di sekitar Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Jakarta, (30/11). Penertiban dilakukan di RT 2, 6, dan 7/RW 15. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Camat Pulogadung, Teguh Hendarwan, mengatakan warga yang mendaftar sebagai warga gusuran Waduk Ria Rio terus bertambah. Awalnya, menurut Teguh, tercatat ada 232 KK yang mendaftar untuk direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) yang telah disediakan pemerintah.

"Tapi kemudian pas relokasi Kamis (5 Desember) kemarin, bertambah jadi 345 KK," kata Teguh kepada Tempo, Ahad, 8 Desember 2013.

Menurut Teguh, sebanyak 345 KK telah menempati unit rusun di Pinus Elok dan Cakung Barat. Namun, warga masih mengeluhkan tidak mendapat rusun. "Saya juga bingung itu ada warga yang belum dapat rusun. Padahal, total unit yang disediakan ada 350 unit," kata Teguh.

Saat ini, kata Teguh, masih ada warga yang mendatangi kantor Kecamatan Pulogadung untuk mendaftarkan unit rusun. "Malah sekarang datanya bertambah lagi, hampir 500 KK," ujarnya. "Kalau kami sih tidak masalah merelokasi warga, tapi kan Dinas Perumahan hanya menyediakan 350 unit. Dan itu sudah penuh."

Menurut Teguh, bertambahnya jumlah keluarga yang mengaku tinggal di bantaran Waduk Ria Rio karena adanya uang kompensasi sebesar Rp 4 juta. "Saya sudah tahu ada beberapa warga yang bukan warga Pedongkelan, masuk dan menempati rusun," kata dia.

Beberapa keluarga itu berasal dari Galur, Tanah Tinggi, dan Tanjung Priok. "Jadi, ini dimanfaatkan warga karena tidak melalui pengundian terlebih dahulu," ujarnya. Rusun itu, Teguh melanjutkan, sebenarnya diprioritaskan bagi warga yang memiliki bangunan di bantaran Waduk Ria Rio. "Yang mengontrak tidak dapat. Makanya dilihat KTP-nya, KK-nya. Kalau bukan warga Pedongkelan, Dinas Perumahan bisa mengeluarkannya."

Sebelumnya, sebanyak 30 keluarga yang sebelumnya tinggal di bantaran Waduk Ria Rio di Pedongkelan, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, belum mendapatkan unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cakung Barat.

Muhammad, 48 tahun, sekretaris warga RT 07 RW 15, mengatakan warga yang sempat bertahan di tanah seluas 2,1 hektar yang diklaim milik ahli waris mantan Wakil Presiden Adam Malik belum direlokasi ke rusun. "Masih banyak korban gusuran di lahan Adam Malik yang belum dapat rusun. Ada sekitar 30-an KK," kata Muhammad, Ahad.

Selain itu, kata Muhammad, mereka juga belum mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp 4 juta. "Padahal, mereka warga Pedongkelan yang telah digusur," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Berita Lainnya:
Soekarwo: Anas Lecehkan SBY
Demokrat Ingin Ruhut dan Boni Hargens Berdamai
Diserang Farhat, Ahmad Dhani akan Somasi Maia
Pakar Hukum: Boediono Bakal Jadi Tersangka
Pria Ini Lebih Percaya Serban Dibanding Helm

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

2 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

20 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya