Petugas melakukan penjagaan dan pengaturan lalu lintas saat penutupan Gerbang Tol Semanggi 1 di Jalan Gatot Subroto, Jakarta (16/12). ANTARA/Dhoni Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan terjadi di Jalan MT Haryono, tepatnya di persimpangan setelah flyover Jatinegara, Selasa pagi, 17 Desember 2013. Padatnya jalur arteri ini imbas penutupan pintu keluar tol Pancoran dan Tegal Parang.
Wakil Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Donni Eka Saputra, mengatakan kemacetan di jalur arteri disebabkan melonjaknya volume kendaraan roda empat. "Kendaraan roda empat lebih memilih lewat arteri daripada masuk tol dalam kota yang keluarnya di Polda Metro Jaya (Semanggi)," kata Donni, kepada Tempo, Selasa.
Menurut dia, kendaraan yang banyak melintas di jalur arteri ini berasal dari Bogor dan Bekasi. "Tapi yang pasti sudah tidak ada kendaraan yang memotong jalur, yang membuat kemacetan bertambah parah," ujarnya.
Donni menjelaskan, sesuai dengan hasil evaluasi penutupan pintu tol pada Senin, 16 Desember 2013, kebijakan ini berhasil mengurangi kemacetan pada jam sibuk. "Jadi, uji coba penutupan pintu keluar ini akan dilanjutkan," kata Donni. (Baca: Polisi Klaim Penutupan Pintu Tol Efektif)
Berdasarkan pantauan Tempo, sekitar pukul 08.00, kemacetan dan kepadatan kendaraan mulai terjadi di arteri Jalan MT Haryono. Kendaraan roda empat dari Bogor yang keluar dari pintu tol Jagorawi atau UKI, bertemu dengan kendaraan yang melintas di jalan Mayjen Soetoyo ke arah Cawang. Kendaraan yang akan menuju Pancoran memotong kendaraan yang melaju ke arah Tanjung Priok di depan Universitas UKI.
Sedangkan kendaraan dari Bekasi yang keluar melalui pintu Tol Halim akan bertemu dengan kendaraan dari Mayjen Soetoyo, di depan gedung BNN atau setelah flyover Cawang. Beberapa kendaraan nekat menerobos jalur bus Transjakarta karena padatnya kendaraan menuju Pancoran. (Baca: 6 Rekayasa Lalu Lintas Seputar Pintu Tol Semanggi)