TEMPO.CO , Jakarta:Indonesian Police Watch (IPW) menduga pelaku penembakan terhadap Brigadir Satu Nurul Affandi, anggota Reserse Kriminal Sektor Klapananggul, Bogor, Jawa Barat, menggunakan senjata rakitan. Sebab, korban tewas ditembak dari jarak dekat.
“Senjata rakitan tidak bisa buat jarak jauh. Kalau buat menembak pasti melenceng,” kata Presidium Neta S. Pane ketika dihubungi Tempo, Jumat, 10 Januari 2014. Biasanya, Pane meneruskan, senjata rakitan digunakan para penjahat jalanan. “Jadi ini murni kriminal.”
Nurul tewas sekitar pukul 14.00 di depan sebuah warung, tidak jauh dari Mapolsek Klapananggul. Nurul ditembak usai memergoki dan menegur seorang pria yang hendak mencuri motor Yamah Jupiter MX miliknya. Nurul tertembak di bagian kepala.
Menurut Neta, kasus ini berbeda dengan penembakan terhadap Aipda Sukardi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan. Pada kasus Sukardi, Neta menyatakan, pelaku menembak korban dari jarak jauh dengan menggunakan senjata organik.
“Jadi punya presisi yang bagus,” kata Neta. Selain itu, Neta menambahkan, penembak Sukardi adalah orang yang terlatih. Kasus tersebut tidak berbeda jauh dengan penembakan Tito Refra Kei. “Penembak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sangat terlatih.”
Tito tewas ditembak orang tidak dikenal pada Jumat malam, 31 Mei 2013. Saat itu, Tito sedang bermain kartu bersama tiga temannya. Tiba-tiba, seorang tidak dikenal menembak Tito hingga tewas. Sebelumnya, pelaku menembak tewas seorang penjaga warung.
SINGGIH SOARES
Berita Terkait
Polisi Ditembak, Istri Korban Baru Melahirkan
Polisi Tewas Ditembak, Korban Masih Pegang Kerupuk
Perampok Tembak Polisi Saat Makan Rujak
Berita terkait
Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?
29 Juli 2023
Youtuber Ferdian Paleka yang ditangkap Polda Jawa Barat karena promosi judi online jadi bukti pernyataan kominfo.
Baca SelengkapnyaPenembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka
27 Juli 2023
Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya
14 Juli 2022
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.
Baca SelengkapnyaProfil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam
14 Juli 2022
Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Baca SelengkapnyaKronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel
12 Juli 2022
Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.
Baca SelengkapnyaPenembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti
12 Juli 2022
Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.
Baca SelengkapnyaCatatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat
28 Desember 2021
Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.
Baca SelengkapnyaKasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat
27 Oktober 2021
Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaPolisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco
2 Juni 2021
Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.
Baca SelengkapnyaPenembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol
13 April 2021
Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.
Baca Selengkapnya