Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan, saat melakukan peninjauan persiapan pengoperasian, di PT Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (8/1). Pada 10 Januari nanti Bandara Halim Perdanakusuma secara resmi akan dioperasikan menjadi bandara komersial. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Supoyo, mengatakan rekayasa lalu lintas belum dilakukan karena volume kendaraan yang melintas masih normal. "Sejauh ini belum terjadi lonjakan volume kendaraan secara signifikan," kata Supoyo kepada Tempo, Jumat, 10 Januari 2014.
Menurutnya, petugas kepolisian tetap disiagakan di beberapa titik di sekitar bandara, seperti pintu keluar bandara di Jalan Halim Perdanakusuma serta Jalan Komodor Halim. "Karena di sekitar Bandara Halim ini terdapat banyak jalan alternatif," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, ada tiga titik kepadatan dan kemacetan lalu lintas, yakni dari arah Bogor atau tol keluar Jagorawi dari arah Jakarta atau tol keluar dalam kota, dan dari arah Bekasi atau tol keluar Cikampek di arteri Halim. Kendaraan yang keluar dari tol Jagorawi tersendat di depan kampus UKI dan dua lampu merah di persimpangan Cawang.
Sementara kendaraan yang keluar dari tol dalam kota sedikit tersendat di Jalan M.T. Haryono. Kemacetan cukup lama terjadi di jalan arteri menuju Jalan Halim Perdanakusuma dari tol Cikampek. Sejumlah kendaraan harus menunggu sekitar 30 menit untuk dapat lolos dari kemacetan dam masuk ke Jalan Halim Perdanakusuma.
Kendaraan dari Jalan Komodor Halim yang hendak masuk ke Bandara Halim tidak bisa langsung berbelok. Mereka harus memutar melalui Cawang dan masuk lewat Jalan Halim Perdanakusuma. Namun, kendaraan yang keluar dari Bandara Halim bisa langsung berbelok ke Jalan Komodor Halim.