Sejumlah warga berjalan kaki melintasi banjir yang menggenangi pemukiman mereka dikawasan kampung Baru, Pondok Pinang, Jakarta (12/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Bogor - Ketinggian air di Bendung Katulampa Bogor mencapai 140 sentimeter pada Ahad, 12 Januari 2013 petang. Besarnya debit air itu membuat status banjir di Jakarta Siaga 3.
"Jika ketinggian air terus mengalami peningkatan atau stabil di level tersebut maka dikuatirkan Jakarta akan tergenang banjir," kata Andi Sudirman, petugas Katulampa. "Terutama daerah yang berada di bantaran Sungai Ciliwung." Dengan ketinggian tersebut, debit air yang mengalir ke arah hilir dan bermuara di teluk Jakarta mencapai 246 ribu meter kubik per detik.
Andi mengatakan hujan di kawasan Bogor menjadi penyebab tingginya debit air yang mengaliri Ciliwung. Pukul 8 WIB, dia mengatakan, ketinggian baru 80 sentimeter. Lalu meningkat jadi 100 sentimeter di pukul 13 WIB. "Kemungkinan akan terus bertambah," katanya.
Analisanya didasarkan pada hasil pemantauan pos cuaca di Cikopo, Cisarua, yang juga dialiri Ciliwung. Pos tersebut menyatakan hujan terus mengguyur kawasan di selatan Bogor itu. "Bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung harus waspada banjir," kata Andi. Dia memperkirakan air tiba di ibu kota dengan selisih 10 sampai 12 jam. Artinya, Ciliwung mulai meluap selepas tengah malam, mulai sekitar pukul 2 WIB.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.