Warga melintasi arus banjir yang deras dengan berpegangan tali dikawasan Ciledug Indah, Tangerang, (13/1). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Tangerang - Petugas Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang bersama TNI/Polri dan ratusan relawan bahu-membahu menyingkirkan eceng gondok dari Sungai Cirarab, Rabu, 15 Januari 2014. Banyaknya jenis tanaman air itu telah menyumbat aliran sungai sehingga airnya meluap dan membanjiri Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Warga perumahan Villa Tomang kebanjiran sejak tiga hari terakhir ini." Eceng gondoknya banyak sekali sehingga menghambat alur air," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, kepada Tempo.
Menurut Teteng, selain eceng gondok, jembatan milik PT Telkom yang berisi kabel-kabel juga menjadi penghambat alur air di sekitar itu. "Posisi jembatannya sangat rendah. Kami sudah meminta pihak Telkom untuk membongkarnya," kata Teteng.
Banjir di Kabupaten Tangerang telah merendam 35 desa yang berada di 10 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Ketinggian air pada Rabu pagi ini masih mencapai 60 sentimeter hingga 1 meter.
Menurut Teteng, puluhan desa tersebut berada di kecamatan Tigaraksa, Pasar Kemis, Rajeg, Jambe, Kronjo, Gunung Kaler, Kresek, Teluk Naga, Cikupa dan Pakuaji. Banjir setinggi 70 sentimeter, kata Teteng, juga merendam kawasan industri Olek, Balaraja. "Sebagian besar penyebabnya dikarenakan meluapnya sungai yang melintasi kecamatan-kecamatan itu," katanya.
Baca juga penyebab banjir di Kota Tangerang di sini.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
57 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.