Kereta listrik tidak dapat beroperasi akibat banjir menggenangi Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (17/1). Selain merendam stasiun, banjir akibat hujan dan luapan sungai Ciliwung tersebut merendam sejumlahruas jalan ibu kota sehingga tidak dapat dilalui. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Ketinggian banjir yang menggenangi Stasiun Tanah Abang terus turun. Kepala Humas Daops I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan sudah ada satu kereta api yang sudah berhasil masuk ke Stasiun Tanah Abang dan akan diikuti oleh kereta-kereta lainnya.
"Pukul 9.54 tadi sudah ada satu kereta api yang masuk," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 18 Januari 2014. Kemungkinan, kata dia, kereta api selanjutnya dari Serpong akan bisa memasuki stasiun tersebut. "Kita lihat dulu nanti."
Seperti diketahui, banjir di Stasiun Tanah Abang menutup rel hingga 5 sentimeter. Akibatnya, perjalanan KRL dari Serpong-Tanah Abang tersendat karena hanya bisa sampai stasiun Palmerah. Sementara satu kereta Loop Line dari Bogor terpaksa dibatalkan akibat banjir tersebut.
Agus mengatakan, stasiun Tanah Abang terpaksa dioperasikan karena antrian kereta sudah terlalu banyak. "Antriannya sudah terlalu banyak, makanya harus cepat dioperasikan," katanya. Dia meminta maaf kepada para penumpang karena bencana itu. "Pasti akan terlambat, karena itu kami minta maaf."
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.