APBD DKI Lambat, Aksi Jokowi Melambat

Reporter

Selasa, 21 Januari 2014 05:35 WIB

Suasana matahari terbenam di salah satu sudut ibukota Jakarta, (9/1). DPRD DKI Jakarta menyatakan masih terdapat 8 masalah kritis Ibu Kota yang perlu dibenahi di 2014 yakni kemacetan, banjir, premanisme, kemiskinan, pelayanan pemerintah, lingkungan hidup, tata kota, dan disiplin warga. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO , Jakarta:-Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta belum juga disahkan hingga penghujung ketiga Januari 2014. Padahal awalnya anggaran pemerintahan Gubernur DKI Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama itu akan disahkan pada 30 November 2013.

Musababnya, ada tambahan anggaran Rp 2,5 triliun yang kemudian menggenapkan RAPBD 2014 menjadi Rp 72 triliun. Tetapi pemerintah maupun DPRD DKI Jakarta sama-sama tak mau disalahkan atas keterlambatan itu.

Pengamat Pemerintahan dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago mengatakan keterlambatan ini berakibat buruk bagi pembangunan. APBD yang terlambat disahkan, kata dia, akan membuat terlambatnya proses tender. "Pada akhirnya penyerapan anggaran juga tidak akan maksimal," kata Andrinof dalam percakapannya dengan Tempo, akhir pekan lalu.

Menurut Andrinof, kasus keterlambatan tahun ini berbeda dari tahun lalu. Soalnya RAPBD sudah diserahkan pemerintahan Jokowi Ahok ke DPRD sejak Oktober 2013. "Seharusnya ada sanksi kalau APBD molor seperti ini, supaya tidak terus-menerus terjadi," katanya.

Hanya saja, sanksi yang diberikan tidak bisa berupa sanksi pidana atau pemotongan anggaran. "Kerja pemerintah dan DPRD malah jadi makin tak efektif," kata Andrinof.

Sanksi yang paling mungkin dijatuhkan adalah sanksi politik. "Harus dibuka siapa yang tidak setuju dan apa alasannya, supaya masyarakat bisa menilai pemimpin dan wakil mereka," kata Andrinof. Hukumannya memang tak langsung, melainkan jatuhnya citra orang yang mempersulit pengesahan APBD itu. "Jadi kemungkinan mereka untuk dipilih lagi kecil," katanya.

ANGGRITA DESYANI

Berita terkait
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI
Jokowi Dapat Teguran Gamawan
APBD Jakarta Diketok Pekan Ini
Ahok: Makam Bikin Serapan Anggaran Meleset
Ahok Denda Kontraktor Nakal
DPRD Ragu Target Jokowi Tahun Depan Tercapai

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

18 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya