TEMPO.CO, Jakarta - Tinggi muka air hingga 230 centimeter di Bendung Katulampa pada Kamis dini hari 30 Januari 2014 adalah rekor tertinggi selama musim hujan yang sudah dimulai sejak Oktober lalu. Ketinggian ini bahkan melampaui level yang memicu banjir besar Jakarta pada Januari 2013 lalu.

Saat itu tinggi muka air di Katulampa 200 centimeter. Ditambah tingginya curah hujan di Jakarta, kiriman air dari Bogor itu mampu membuat tanggul Kanal Banjir Barat jebol di beberapa titik, di antaranya di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat. Limpasan air dari titik ini membuat Waduk Pluit luber dan airnya merendam kawasan Pluit selama berhari-hari.

Sejauh ini 'rekor' muka air Katulampa yang tertinggi adalah pada 12 Februari 2010 lalu yang mencapai 250 centimeter. Ketinggian itu sama dengan 630 ribu liter air digelontorkan ke arah Jakarta setiap detiknya.

Kedua tertinggi dicapai pada 3 Februari 2007 sebesar 240 centimeter. Saat itu juga terjadi banjir besar. Adapun sepanjang 2013 ketinggian maksimum dicapai Februari yang mencapai 200 centimeter.

Berikut definisi dari sejumlah status yang biasa diumumkan di Katulampa dan maknanya,

Ketinggian 0-40 cm : normal
50-80 cm : Siaga 4
80-150 cm : Siaga 3
150-200 cm: Siaga 2
di atas 200 cm : Siaga 1

Ketinggian 10 cm : debit 1.310 liter/detik
20 cm : 5.048
30 cm : 11.883
40 cm : 22.200
50 cm : 35.676
60 cm : 47.659
70 cm : 68.094
80 cm : 90.046
90 cm : 113.417
100 cm : 138.126
110 cm : 161.986
120 cm : 188.877
130 cm : 216.914
140 cm : 246.050
150 cm : 276.246
160 cm : 307.487
170 cm : 339.679
180 cm : 372.853
190 cm : 406.961
200 cm : 441.980
210 cm : 477.885
220 cm : 514.656
230 cm : 552.272
240 cm : 590.715
250 cm : 629968

SIDIK PERMANA | WURAGIL