Rekayasa Cuaca Akan Dihentikan  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 12 Februari 2014 08:45 WIB

Pilot menerbangkan pesawat Hercules dalam operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (28/1). Operasi TMC yang dilakukan sejak Sabtu (26/1) ini, bertujuan untuk mendistribusikan dan mengurangi curah hujan di Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta - Status siaga darurat banjir Jakarta sejak 12 Januari 2014 akan berakhir pada 12 Februari 2014 besok. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyatakan tidak akan memperpanjang status siaga banjir Jakarta.

Tidak diperpanjangnya status siaga darurat banjir ini membuat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau rekayasa cuaca yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dan TNI Angkatan Darat juga dihentikan.

"Karena status siaga daruratnya tidak diperpanjang oleh Gubernur, maka TMC akan dihentikan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2014.

Sutopo menjelaskan penanganan pengungsi dan pengerahan TNI serta Polri juga akan dihentikan. "Karena tidak ada payung hukum pelaksanaan kegiatan tersebut," ujarnya. "Jadi, Pemda DKI harus menangani semuanya dengan APBD DKI."

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Tri Handoko Seto mengatakan masih akan melakukan modifikasi cuaca pada Rabu, 12 Februari 2014. "Ya memang kalau status siaga daruratnya berakhir, modifikasi cuaca juga berakhir, kata Tri. "Tapi kami masih menunggu keputusan Gubernur karena masyarakan perlu tahu, tidak tiba-tiba kami berhenti melakukan TMC," ucapnya.

Hari ini, Selasa, 11 Februari 2014, BPPT menyemai 1 ton garam (NaCl) di daerah Selat Sunda dengan pesawat Cassa. "Satu penerbangan karena gumpalan awan di Selat Sunda berkurang. Kalau memungkinkan ada pertumbuhan awan, kami akan semai satu ton lagi," ujarnya. Menurut Tri, berdasarkan pantauan radar cuaca selama sepekan ke depan, hujan akan berkurang intensitanya menjadi ringan. "Dari kemarin hingga sepekan ke depan memang curah hujannya sudah tidak terlalu berat."

Rekayasa cuaca ini sudah berlangsung sejak 14 Januari 2014. Hingga hari ini, total sebanyak 160 ton garam (NaCLl) sudah disemai untuk mengurangi hujan dan menurunkannya lebih cepat di laut. Tri mengklaim rekayasa cuaca telah berhasil mengurangi hujan di Jakarta sekitar 30 persen lebih. "Kalau hujan pada malam itu memang kami tidak bisa menyemai, tapi untuk curah hujan siang hari selama ini berkurang 30 persen lebih," kata Tri.

AFRILIA SURYANIS




Berita lain:
Dana Haji Diduga Dipakai Beli Mobil Pejabat
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Pembuatan Akte Lahir, KTP, dan KK Kini Gratis
Reaksi Anggito Saat Dilapori Korupsi Dana Haji

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

25 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

33 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

35 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

45 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

55 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

58 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

59 hari lalu

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

59 hari lalu

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

59 hari lalu

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya