Pelajar melintas disamping Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang dirusak oleh sjeumlah supir angkot kwk saat diamankan di Polsek Penjaringan, Jakarta, (11/2). Sejumlah supir angkot KWK menolak adanya BKTB yang melewati jalur trayek mereka. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Pargaulan Butar Butar mengatakan terpaksa menghentikan pengoperasian Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Monas-Pantai Indah Kapuk. Ia masih khawatir akan terjadi perusakan lagi.
"Sementara kami hentikan dahulu sampai suasananya kondusif. Pengoperasiannya sendiri nanti menunggu kabar dari Dinas Perhubungan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Februari 2014.
Ia menambahkan bahwa Dinas sedang menggelar mediasi dengan para sopir angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk mencari solusi terbaik. Terkait dengan perusakan BKTB, ia belum menghitung jumlah kerugiannya secara pasti. "Yang jelas kerusakannya di bagian kaca."
Adapun Amir Maskur, 26 tahun, petugas parkir di Fresh Market Pantai Indah Kapuk, menuturkan bahwa sejak pagi belum ada satu pun BKTB yang lewat. "Dari pagi saya lihat belum ada yang lewat. Padahal ada penumpang yang ingin naik," ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, mulai dari shelter Waduk Pluit sampai Fresh Market tak ditemukan satu pun BKTB yang lewat sejak insiden pemecahan kaca oleh para sopir KWK. Kendati demikian, sepanjang shelter yang dilalui jarang terlihat penumpang yang menunggu bus tersebut. (Baca: Sopir Angkot Gelar Demo Tolak BKTB)