Adhi Karya Sebut PT Jakarta Monorail Langgar Etika

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 22 Februari 2014 06:08 WIB

Tiang pancang untuk jalur monorel yang terbengkalai di kawasan Kuningan, Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta - Direksi PT Adhi Karya meradang lantaran disebut menggelembungkan harga tiang monorel yang berdiri di Jalan Asia Afrika dan Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Menurut mereka, harga itu sudah sesuai dengan taksiran yang diberikan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Amin Nirwan Alfiantori & Rekan.

Direktur Utama PT Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengatakan penunjukkan KJPP independen itu sudah disepakati bersama dengan PT Jakarta Monorail pada 25 Januari 2013. Akhirnya didapatlah nilai Rp 193,6 miliar. "Tetapi pada Maret 2013 akhirnya kami sepakat tiang itu akan dibayar dengan harga Rp 190 miliar," ujar Kiswo dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 21 Februari 2014.(baca: Tiga Masalah Monorel Menurut Jokowi)



Namun, PT Jakarta Monorail mengirim surat pada 30 Oktober 2013. Mereka menyatakan bakal membayar tiang menggunakan angka audit Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 130 miliar. Angka itu didapat dari nilai proyek sebesar US$ 14,887 juta dolar dikalikan kurs rupiah pada April 2010.



PT Adhi Karya tak mau menerima penawaran itu. Mereka lalu meminta opini dari BPK Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Permohonan opini itu diajukan pada 16 Desember 2013. "Sekarang kami masih menunggu keputusan BPKP, tetapi kemudian mereka mengeluarkan rilis. PT JM menuduh kami menggelembungkan harga, itu tidak etis," ujar Kiswo.

Menurut dia, harga yang ditetapkan PT Adhi Karya sudah sesuai dengan berbagai dokumen appraisal nilai tiang monorel. Nilai itu juga sudah termasuk biaya membangun pondasi dan tiang penyangga stasiun. "Memang stasiunnya belum jadi, tetapi pondasinya sudah kami siapkan, biayanya lebih mahal dari pondasi jalur monorel," kata Kiswo.



Menurut Adhi Karya, PT Jakarta Monorail juga mengakui pekerjaan yang sudah dilakukan selama 2005-2007 dalam sertifikat pembayaran atau certificates of interim payment hingga Desember 2007. Ada pekerjaan senilai US$ 14 juta berupa persiapan dan pembongkaran general item, design & engineering, project management, pekerjaan pondasi dan tiang di area lintas, serta pembangunan pondasi dan pilar stasiun.



Kiswo juga tak terima jika Adhi Karya dikatakan iri karena tak lagi mengerjakan monorel versi green line dan blue line. "Buat apa kami iri? Kami kan di sini korban karena sudah membangun tapi sampai sekarang tidak dibayar," katanya.



Advertising
Advertising

Kini, meski tak lagi membangun monorel, PT Adhi Karya bersama konsorsium empat BUMN berencana membangun monorel lintas provinsi, yaitu rute Bekasi Timur-Cawang-Kuningan, dan rute Cibubur-Cawang-Kuningan. "Itu yang lebih dibutuhkan karena titik kemacetan itu berasal dari arah Bekasi dan Cibubur," kata dia.

ANGGRITA DESYANI

Berita terkait

Mahasiswa ITS Gagas Aspal Ramah Lingkungan, Hasil Modifikasi Lumpur Panas dan Serat Kelapa Sawit

56 hari lalu

Mahasiswa ITS Gagas Aspal Ramah Lingkungan, Hasil Modifikasi Lumpur Panas dan Serat Kelapa Sawit

Tim mahasiswa dari ITS menggagas pemakaian limbah lumpur Lapindo dan serat kepala sawit untuk membuat aspal ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Apresiasi Pemerintah Filipina Kasih Proyek Rel Kereta ke Indonesia

11 Januari 2024

Jokowi Apresiasi Pemerintah Filipina Kasih Proyek Rel Kereta ke Indonesia

Jokowi berharap kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Bidik Kontrak Baru 2024 Naik 10 Persen, Adhi Karya: Tahun Pemilu Biasanya Mengendur, Tetapi...

27 November 2023

Bidik Kontrak Baru 2024 Naik 10 Persen, Adhi Karya: Tahun Pemilu Biasanya Mengendur, Tetapi...

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) optimistis capaian kontrak baru tumbuh 5 persen hingga 10 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Berikut Daftar Proyek IKN yang Dikerjakan Adhi Karya: Rumah Menteri hingga Jalan Tol

10 Desember 2022

Berikut Daftar Proyek IKN yang Dikerjakan Adhi Karya: Rumah Menteri hingga Jalan Tol

Adhi Karya mendapat kontrak untuk mengerjakan beberapa proyek di IKN.

Baca Selengkapnya

Adhi Karya Kejar Kontrak Baru Rp23 Triliun di Akhir Tahun 2022, Incar Proyek IKN dan Tol

10 November 2022

Adhi Karya Kejar Kontrak Baru Rp23 Triliun di Akhir Tahun 2022, Incar Proyek IKN dan Tol

Adhi Karya mengejar kontrak baru hingga Rp 23 triliun di akhir tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Saham Publik Terdilusi, Erick Thohir Minta Adhi Karya Right Issues

4 November 2022

Tak Ingin Saham Publik Terdilusi, Erick Thohir Minta Adhi Karya Right Issues

Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk melakukan right issue.

Baca Selengkapnya

Jokowi Restui Suntikan PMN Rp 1,97 Triliun ke Adhi Karya untuk Jalan Tol dan SPAM

30 September 2022

Jokowi Restui Suntikan PMN Rp 1,97 Triliun ke Adhi Karya untuk Jalan Tol dan SPAM

Jokowi juga menyetujui penambahan PMN ke dalam modal saham PT Semen Indonesia Tbk. Nilainya mencapai Rp 7,49 miliar.

Baca Selengkapnya

Garap Proyek MRT Rute Harmoni sampai Mangga Besar, Adhi Karya Bangun Tiga Stasiun Bawah Tanah

25 Agustus 2022

Garap Proyek MRT Rute Harmoni sampai Mangga Besar, Adhi Karya Bangun Tiga Stasiun Bawah Tanah

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan ikut menggarap pekerjaan MRT Fase 2A Contract Package 202 (CP 202) rute Harmoni-Mangga Besar.

Baca Selengkapnya

Adhi Karya Terima Pembayaran 2 Proyek Sebesar Rp 2,8 Triliun, Apa Saja?

22 Agustus 2022

Adhi Karya Terima Pembayaran 2 Proyek Sebesar Rp 2,8 Triliun, Apa Saja?

PT Adhi Karya (Persero) Tbk menerima realisasi pembayaran dua proyek besar sepanjang semester I- 2022 senilai total Rp2,8 triliun.

Baca Selengkapnya