Diduga Sekap 16 Pembantu, Istri Jenderal Masih Saksi

Reporter

Senin, 24 Februari 2014 08:24 WIB

Suami terduga kasus penyekapan dan penganiayaan Pembantu Rumah Tangga (PRT) Brigjen (Purn) Mangisi Situmorang (kiri) memberi penjelasan pada wartawan tentang berita penyekapan 17 PRT di Bogor, Jabar, Sabtu (22/2). Brigjen (Purn) Mangisi Situmorang membantah, isterinya telah melakukan penyekapan dan penganiayaan PRT dan siap dilakukan proses pemeriksaan oleh kepolisian Bogor untuk menuntaskan kasus tersebut. ANTARA/Jafkhairi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama mengatakan rencana penyidik memanggil Mutiara Situmorang, istri dari Brigadir Jenderal (Purn) Polisi Mangisi Situmorang, terlapor kasus dugaan penganiayaan terhadap pembantu rumah tangganya, Yuliana L, 17 tahun, Senin, 24 Februari 2014, masih sebatas sebagai saksi terlapor.(baca juga: Kasus Aniaya Pembantu, Brigjen Mangisi Juga Diperiksa Hari Ini )

"Statusnya masih sebagai saksi terlapor untuk dimintai keterangan," kata Bahtiar kepada Tempo, Ahad, 23 Februari 2014.

Bahtiar mengatakan penyidik akan meminta keterangan seputar dugaan penganiayaan, KDRT, dan penyekapan seperti yang dilaporkan oleh Yuliana L kepada penyidik di Polres Bogor Kota, Jumat malam, 14 Februari 2014. "Materi penyidikan yang akan ditanyakan kepada terlapor seputar apa yang dituduhkan pembantunya," kata Bahtiar.(baca: Istri Dituduh Sekap PRT, Jenderal Mangisi Minta Maaf ke Kapolri)

Menurut dia, setelah meminta keterangan dari terlapor juga dari para saksi-saksi yang diperiksa, penyidik baru akan meningkatkan status untuk terlapor. "Setelah terlapor diperiksa dan dimintai keterangannya, penyidik akan melakukan gelar perkara dari hasil materi yang didapatnya," katanya.

"Dan unsur perbuatan melanggar hukum mana saja yang akan disangkakan oleh penyidik, itu semua harus dilakukan secara profesional," ujarnya.

Mantan Kapolres Purwakarta ini mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus mendalami sangkaan pasal yang dilanggar terlapor ini, yakni KDRT, penyekapan, dan penganiayaan. "Semua sangkaan itu terus kami dalami, makanya kami sudah memeriksa sebanyak 23 saksi termasuk 14 PRT, sedangkan dua PRT lagi belum bisa dimintai keterangan karena keterbatasan komunikasi yang dialaminya, yakni bisu dan tuli," dia menjelaskan.(baca: Aniaya Pembantu, Jenderal dan Istrinya Terancam 15 Tahun Penjara)

Sebelumnya Brigjen (Purn) Pol Mangisi Situmorang dalam siaran pers menyangkal bahwa dirinya dan sang istri, Mutiara, melakukan KDRT dan penyekapan terhadap belasan PRT yang dipekerjakan di rumah mereka.

Bahkan purnawirawan jenderal bintang satu ini mengaku bahwa semua PRT yang bekerja di rumahnya itu sudah dianggap sebagai anak dan keluarga. "Kalau mereka salah, sangat wajar kami tegur. Memang istri saya merupakan orang yang tegas dan memiliki suara yang lantang, layaknya orang Batak, jadi wajar," katanya.

M SIDIK PERMANA

Terpopuler:
Beli WhatsApp Rp 223,6 T, Berapa Kekayaan Zuckerberg?

Mengapa Path Batasi Pertemanan Penguna 150 Orang?

Path Pertimbangkan Hadir di Windows Phone

Jumlah Saham Bakrie di Path Tidak Sampai 1 Persen


Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

10 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

10 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

11 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

17 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

18 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

22 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

18 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

21 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

26 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

27 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya