Pedagang Pasar Gembrong Kembali Berjualan di Trotoar

Reporter

Kamis, 27 Februari 2014 06:02 WIB

Petugas Sat Pol PP berjalan di depan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) dipasar Gembrong, Jakarta, (9/9). Sebanyak 450 personel dari berbagai intansi tersebut dikerahkan dalam penertiban PKL yang mendirikan lapak diatas bahu jalan Basuki Rahmat. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta - Pedagang mainan, boneka, dan karpet di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, kembali menjajakan barang dagangannya di kanan-kiri trotoar Jalan Basuki Rahmat. Kembalinya mereka ke jalan ini disebabkan kios di Pasar "Gembrong" Cipinang Besar Selatan, yang menjadi tempat relokasi mereka, sepi pembeli.

"Di sana sepi Mbak, pembelinya satu, kadang sehari enggak ada. Beda sama di sini (jalan), pasti ada saja yang beli," kata pedagang mainan, Sumenah, 50 tahun, saat ditemui Tempo, Rabu, 26 Februari 2014.

Pedagang lainnya, Utomo, 28 tahun, mengklaim dirinya dan pedagang lain boleh berjualan di atas trotoar Jalan Basuki Rahmat. "Di trotoar tidak apa-apa, yang enggak boleh kan di jalanannya," ujar dia yang berjualan boneka ini.

Menurut dia, berjualan di atas trotoar lebih ramai pembeli ketimbang di kios Pasar Gembrong Cipinang Besar Selatan. "Di sana sepi, tapi ya ada yang jualan di sana, ada juga yang di sini, sudah punya kartu anggota juga dagang di sini," kata dia. (Baca: Pedagang Pasar Gembrong: Jokowi Pilih Kasih)

Berdasarkan pantauan Tempo, kanan-kiri trotoar Jalan Basuki Rahmat kembali dipenuhi para penjual mainan dan karpet. Bahu jalan pun kembali menjadi tempat parkir kendaraan pembeli. "Kalau sudah sore boleh, Satpol PP juga sudah enggak ada," kata petugas parkir.

Sementara itu, di dalam Pasar Cipinang Besar Selatan, yang memiliki dua lantai ini, kios-kios tampak tutup. Hanya ada satu pedagang yang berjualan perlengkapan bayi. "Pedagangnya kembali ke jalan lagi, paling di sini cuma pemilik dan penyewa," kata petugas keamanan Abdul Rozak, 41 tahun.

Menurut dia, pedagang kaki lima yang direlokasi ke dalam pasar hanya bertahan selama 3 bulan. "Dua bulan penuh, tertib. Setelah itu petugas Satpol PP enggak jagain lagi, mereka balik lagi," ujar dia.

Petugas keamanan lainnya, Danru Dasuki, mengatakan saat ini sekitar 20 persen pedagang kaki lima yang direlokasi ke dalam pasar masih bertahan. "Sekitar 80 persennya sudah kembali ke jalan. Karena ya memang di sana lebih ramai. Penertibannya juga sudah enggak ada lagi, jadi ya gitu, balik lagi mereka," kata pria berusia 30 tahun ini. (Baca juga: Ini 3 Program Pembinaan Pedagang Eks Gembrong)


AFRILIA SURYANIS




Berita Lain
Pindah ke Jalan, Jokowi Murka kepada Pedagang Blok G
Bus Berkarat, Ahok Ungkapkan Dua Kejanggalan

Panti Asuhan Samuel Diduga Manipulasi Perizinan

Pemilik Panti Samuel: Pelapor Suka Melawan

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

27 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

54 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya