Kisah Tragis Dua Bayi Panti Asuhan Samuel  

Reporter

Sabtu, 1 Maret 2014 08:39 WIB

Petugas kepolisian mengevakuasi anak anak dan balita di Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong Sektor 6, Blok GC, Kabupaten Tangerang (24/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Anak Arist Merdeka Sirait, Kamis malam 27 Februari 2014 mengevakuasi dua bayi perempuan penghuni Panti Asuhan Samuel yang diduga melakukan kekerasan dan penelantaran. "Kami jemput tadi malam dari rumah sakit Bethsaida, Serpong, Tangerang untuk kemudian ditempatkan di Rumah Aman milik Kementerian Sosial," kata dia di kantornya, Jumat, 28 Februari 2014. (Baca: Panti Samuel Ditutup Sementara)

Kedua bayi ini dirawat karena saat ditemukan di panti kondisinya memprihatinkan. Kedua bayi perempuan berinisial F, 1,5 tahun dan M, 7 bulan, menderita demam tinggi. "Setelah diperiksa di rumah sakit, ketahuan kalau F menderita radang paru-paru, sedangkan M sakit demam," katanya. (Baca: Bakal Dituntut Panti Samuel, Ini Kata Komnas PA)

Arist menduga, keduanya sakit karena buruknya perawatan di panti. Menurutnya, dua bayi itu bercampur dengan 28 anak lain yang lebih tua dalam satu rumah, dan diurus hanya oleh seorang pembantu rumah tangga. Adapun terkait penyakit F, Arist memperkirakan radang paru-paru itu akibat para bayi jika malam hari hanya tidur di matras tipis. "Mereka bermain di lantai, tidur juga di lantai, jadi sakit." Kondisi serupa juga dialami 10 balita lainnya.

Bayi F sakitnya memang paling parah. Sementara anak-anak yang lain kondisinya memprihatinkan, kurus, dan ditemukan sejumlah luka. Itu sebabnya Arist mencurigai ada tindak kekerasan di dalam panti.

Tempo menemui F dan M yang ditemani Sumini, 59 tahun, sang pengasuh sekaligus pembantu di sana serta P, remaja penghuni panti yang juga dievakuasi Arist pada 27 Februari 2014 lalu. Kedua balita itu tampak kurus, namun terlihat cukup sehat. Keduanya berkulit putih, dan lahap meminum susu serta biskuit bayi.

"Mereka nanti dibawa ke rumah aman, selanjutnya mereka akan dirawat oleh Kementerian Sosial, tapi yang jelas tidak akan dikembalikan ke Panti Samuel," ujar Arist. (Baca: Dinas Sosial Siap Tampung Anak Panti Asuhan Samuel)

Kisah F dan M sebelum terdampar di Panti Samuel sangat tragis. F merupakan anak dari sepasang suami-istri di Tangerang. Dia diambil dari rumah sakit karena orang tuanya pergi begitu saja setelah dia dilahirkan. Bayi F ditelantarkan karena orang tuanya enggan mengakui anak perempuan itu, akibat tangan kiri F cacat. Sedangkan, bayi M, menurut Sumini ditemukan di sebuah tempat sampah di daerah Tangerang, tujuh bulan lalu. (Baca: Anak-anak Panti Asuhan Samuel Dipindah ke Jakarta)

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

24 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya