Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang sebelum melakukan blusukan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/2). Jokowi mengajak Ahok ikut blusukan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta untuk pengecekan, kontrol dan pengawasan langsung terhadap jalannya pembangunan ibu kota. ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO , Jakarta -- Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto menilai Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak memiliki gaya blusukan. Menurut dia, Ahok, begitu Basuki disapa, karakternya lebih cocok untuk mengurusi hal yang lebih birokratis.
"Style Ahok dari segi komunikasi politik memang tidak cocok untuk blusukan," kata Gun Gun, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 1 Maret 2014. "Ini bisa dilihat dari segi performa fisik, kemudian bahasa verbalnya juga." (baca: Dua Tafsir Blusukan Bareng Jokowi-Ahok)
Gun Gun menilai, pembagian tugas antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ahok dalam menata Jakarta saat ini merupakan perpaduan yang baik. Menurut dia, Ahok memang ditugaskan untuk mereformasi tatanan birokrasi di jajaran Pemprov DKI dengan karakternya yang tegas. Sedangkan Jokowi, sapaan Joko Widodo, sudah memiliki ciri khas blusukan yang tujuannya adalah mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. "Kalau di lapangan jauh lebih butuh pemimpin yang mendengarkan aspirasi masyarakat daripada marah-marah." (baca: Hari Ini Jokowi-Ahok Blusukan Bareng dan Jokowi-Ahok Melipir ke Kali Jodo)
