Depok Fokus Tangani 44 Titik Rawan Banjir  

Reporter

Senin, 3 Maret 2014 04:44 WIB

Curah hujan yang tinggi dan intensitas debit air juga semakin tinggi membuat Kali Laya yang jebol di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok (13/01). Jebolnya Kali Laya pada Ahad siang kemarin membuat ratusan rumah warga Depok kebanjiran. Tempo/Ilham Tirta

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok mengalokasikan Rp 70 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014 untuk menangani sejumlah permasalahan terkait dengan banjir. Hingga saat ini ada 44 titik banjir di Depok, baik yang diakibatkan oleh luapan Sungai Ciliwung, kali yang melintas di dalam kota, maupun curah hujan yang tinggi. Tercatat, ada sekitar satu juta kubik air yang tergenang di permukaan tanah Kota Depok pada setiap musim hujan.

"Anggaran totalnya Rp 70 miliar dari APBD, tetapi kami minta pada Pemprov (Jawa Barat) dan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) juga," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, Herry R. Gumelar, kepada Tempo, Ahad 2 Maret 2014.

Akhir-akhir ini, titik banjir di Kota Depok semakin bertambah. Pada 2012, pemerintah berhasil menurunkan angka titik banjir dari 54 menjadi 33. Namun, bukannya berkurang, titik banjir malah bertambah menjadi 46 pada 2013. Di antaranya: perumahan Mutiara Depok, Bukit Cengkeh I dan II, Taman Duta, Kali Angke, dua titik di Curug, Kali Jantung, Palsi Gunung Selatan, Sawangan Baru, Bojong Pondok Terong (Kelurahan Cipayung), dan Citayam.

Pada 2014, tercatat hanya dua titik yang bisa diatasi, yaitu Jalan Merdeka, Sukmajaya, dan perumahan Agatis, Pancoran Mas.

Bertambahnya titik rawan banjir ini dipicu semakin maraknya pengalihan fungsi lahan. Lahan-lahan yang tadinya merupakan saluran irigasi diubah menjadi permukiman. Selain itu, drainase dan resapan air perumahan juga belum mampu menanggulangi derasnya air pada musim hujan. Akhirnya, air tidak dapat mengalir dengan baik.

Herry mengakui permasahan banjir ini melibatkan banyak unsur. Selain karena banyaknya pengembang yang masuk, terjadinya sedimentasi di kali-kali sehingga kali menjadi dangkal dan tidak dapat menampung banyaknya ai juga turut berkontribusi. Masyarakat pun banyak yang belum sadar membuang sampah pada tempatnya. "Masalah ini sangat kompleks, karena itu penanganannya tak hanya di Bimasda saja," kata Herry.

Sebenarnya, kata Herry, permasalahan banjir di sebagian besar titik rawan itu bisa diselesaikan jika masyarakat taat pada peraturan pemerintah, yakni membuat sumur resapan. Sejak 2012, pemerintah sudah memerintahkan agar setiap rumah membuat sumur dengan lebar satu meter dan dalam dua meter.

"Jika 600 ribu KK ini membuat sumur, maka air yang dapat ditampung sekitar 1,2 juta kubik air," kata Herry. Jumlah itu cukup untuk menampung 1 juta kubik air yang tergenang di permukaan tanah Depok. "Jika sumur sudah ada tak ada yang tergenang. Masyarakat harus intropeksi diri," Herry menegaskan.

Lebih lanjut, Herry mengatakan pemerintah sendiri tidak harus menunggu kesadaran masyarakat. Pemerintah memiliki rencana B atau rencana alternatif, yaitu dengan melakukan deposit air ke sumur imbuhan. Sumur itu dibuat di titik-titik rawan genangan banjir dengan dengan kedalaman 40 meter.

Sejak 2013, sudah ada tiga titik yang sudah dibuat, yaitu di Jalan Merdeka, Jalan Tole Iskandar, dan Jalan Agatis, di perumahan Agatis, Pancoran Mas. "Di Agatis, Pancoran Mas, itu efektif, yang tadinya air naik di jalan dan menggenangi perumahan, sekarang hanya meluber doang," kata Herry. (Baca: Keruk Situ, Depok Anggarkan Rp 451 Miliar)

ILHAM TIRTA

Terpopuler:


10 Sentilan KPK Soal KUHAP yang Bikin SBY Panas
Beda Jokowi-Ahok Marah Bikin Risma-Whisnu Ngakak
Ketika Djajeng Pratomo Ketemu Gret (2)

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

12 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya