TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan sempat terjadi selepas pemeriksaan Sitok Srengenge malam ini di Direktorat Reserse dan Kriminal UmumPolda Metro Jaya. Belasan mahasiswa Universitas Indonesia yang menunggu pemeriksaan itu sejak siang meneriakinya ketika meninggalkan ruang pemeriksaan.
Beberapa mahasiswa kini sedang diperiksa polisi atas kekisruhan yang terjadi sekitar pukul 20.15 WIB itu. "Tadi beres ngejar Sitok, langsung dibawa ke atas," ujar salah seorang mahasiswa UI yang menolak disebut namanya kepada Tempo, Rabu, 5 Maret 2014.
Ia menceritakan, setelah Sitok diperiksa, para mahasiswa mengerubunginya sambil berteriak, "Buayawan!" Mereka masih mengerubungi Sitok hingga ia masuk ke mobil Xenia berwarna putih.
Saat itu polisi menertibkan aksi mereka. Para polisi menggiring mahasiswa menjauhi mobil Sitok yang langsung berlalu. "Dia diam saja waktu kami teriaki," ujarnya.
Saat ini sekitar 15 mahasiswa sedang dimintai keterangan seusai kisruh tersebut. Polisi belum memberi konfirmasi atas tindakannya menertibkan para mahasiswa tersebut. "Kami di sini mau minta keadilan, bukan bikin rusuh," ujar mahasiswa tersebut.
Sitok akhirnya memenuhi panggilan polisi siang ini. Ia diperiksa hampir sepuluh jam di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Materi pemeriksaan berkaitan dengan dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswa Universitas Indonesia, RW, 22 tahun. (Baca: Sitok Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya)
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menyatakan Sitok masih berstatus sebagai saksi. Sitok dilaporkan pihak RW melakukan perbuatan tidak menyenangkan, sesuai Pasal 355 KUHP. Namun belakangan pihak RW meminta agar polisi meningkatkan pasal yang menjerat Sitok menjadi pemerkosaan. Menanggapi hal itu, polisi menyatakan perlu memeriksa ahli forensik kembali seusai pemeriksaan Sitok untuk mengaitkan keterangan terlapor, pelapor, dan pendapat ahli.
M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler:
Disebut Atur Proyek SKK Migas, Ini Kata Sepupu SBY
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....
Calon Hakim MK, Hidup Mewah dan Tak Paham Hukum
Jadi Guru Besar, Calon Hakim MK Ini Tak Tahu Ultra Petita
Dipasangkan dengan Siapa pun, Jokowi Tetap Menang