Gudang Amunisi Meledak, Pengusaha Kapal Merugi

Reporter

Jumat, 7 Maret 2014 07:17 WIB

Sejumlah awak media meliput kedatangan korban ledakan gudang amunisi di Rumkital Dr. Mintohardjo, Jakarta (05/03). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta:--Ledakan gudang amunisi milik Markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) di Pondok Dayung, Jakarta Utara menimbulkan banyak efek. Tak hanya korban luka, yapi juga kerugian bagi sejumlah pihak.



Salah satunya yang merasakan getir ledakan itu adalah Suradi, 50 tahun. Usaha kapal penumpangnya yang sempat terkendala akibat ledakan itu. "Kemarin setorannya hanya setengah dari biasanya," kata dia kepada Tempo, Kamis, 6 Maret 2014.

Per hari, ia menerima setoran Rp 200 ribu. Sedangkan ia sendiri memilik dua kapal yang terparkir di Darmaga Service Boat dekat dengan Pondok Dayung.

Di Darmaga itu, terdapat puluhan kapal yang sama. Kapal tersebut mengangkut para pegawai (ABK) yang hendak pergi atau pulang dari tempat kerjanya di kapal yang berada di tengah laut.

Meski begitu, pria asli Purwodadi itu sangat memahami jika kemarin uang setoran kurang. Sebab, selama hampir 1 jam jalur lalu lintas kapal ditutup sementara. Penutupan dilakukan untuk evakuasi korban ledakan. "Kalau dibilang rugi sih rugi karena kemarin sempat ditutup jalurnya," kata dia.

Sementara itu, Eko, 35 tahun, Nahkoda Kapal juga mengaku rugi. Hari kemarin, ia hanya mengangkut empat kali. Sedangkan sebelum ada ledakan, bisa mengangkut sampai enam kali.

Setiap kali angkut, ia menambahkan, ongkosnya sebesar Rp 200-300 ribu. "Harga segitu bisa mengangkut sampai 20 orang," ujar dia. Ia melanjutkan, "Kemarin kapal sempat tertahan dan para penumpang juga jadi menunggu karena dilarang jalan. Tapi kami emang takut juga, tahunya meledak lagi."

Setelah, jalur dibuka aktivitas kembali naik turun penumpang kembali normal. Bahkan, ada juga kapal yang disewa oleh wartawan untuk meliput lokasi kejadian. "Kapal lain ada juga yang disewa tapi yang punya saya tidak." Tempo mencoba mencari kapal yang disewa namun tidak ketemu.

Andri, 30 tahun, nahkoda lainnya membenarkan ada kapal yang disewa oleh para awak media. "Mungkin untuk menutupi setoran yang kurang akibat adanya ledakan," katanya.

Ia juga mengatakan, untuk sekedar melewati Pondok Dayung kemudian kembali, dirinya mematok Rp 100 ribu. Namun, sayangnya ia tidak membawa para wartawan kemarin. "Kalau mau ayo Rp 100 ribu," ujar dia menawarkan ke Tempo.

Lalu Tempo, ikut naik kapal untuk melihat kondisi Pondok Dayung. Dari pantauan, terlihat beberapa gedung hancur. Atap dan dinding hancur.

Dua gedung yang diduga milik satuan Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (Fasarkan) Lantamal III luluh lantak. Atapnya hancur begitu juga dengan dindingnya. Meski begitu gedung tidak roboh.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Film 13 Bom di Jakarta Terinspirasi Peristiwa Bom Tangerang 2015, Begini Kejadiannya

16 Desember 2023

Film 13 Bom di Jakarta Terinspirasi Peristiwa Bom Tangerang 2015, Begini Kejadiannya

Angga Dwimas Sasongko, sutradara film 13 Bom di Jakarta, mengaku terinspirasi dari tragedi pengeboman di Tangerang 2015. Bagaimana kejadiannya?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gelar Simulasi Penanggulangan Terorisme di Manado

19 Juli 2018

TNI AL Gelar Simulasi Penanggulangan Terorisme di Manado

TNI AL menggelar simulasi penanggulangan terorisme di kawasan Megamas Pantai Manado sebagai latihan kesiapsiagaan Koarmada II tahun anggaran 2018.

Baca Selengkapnya

Diserang Fahri Hamzah, Susi Pudjiastuti: Masak Sampah Urusan AL

17 Juli 2018

Diserang Fahri Hamzah, Susi Pudjiastuti: Masak Sampah Urusan AL

Susi Pudjiastuti menanggapi serangan Fahri Hamzah melalui cuitannya di Twitter.

Baca Selengkapnya

Tak Kunjung Menemukan, Pencarian Buaya di Kali Grogol Dihentikan

30 Juni 2018

Tak Kunjung Menemukan, Pencarian Buaya di Kali Grogol Dihentikan

Setelah berjalan empat hari, pencarian buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, dihentikan pada Sabtu, 30 Juni 2018. Buaya itu kemungkinan telah pergi.

Baca Selengkapnya

Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

28 Juni 2018

Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

Pencarian buaya muara sepanjang 2,5 meter yang terlihat di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, resmi dihentikan pada Ahad, 24 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung

20 Juni 2018

Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung

Peneliti buaya LIPI memastikan reptil yang terlihat di Pondok Dayung tidak bersarang atau tinggal di perairan itu.

Baca Selengkapnya