Akibat Tanda Luka Gigitan Ade Sara..

Reporter

Sabtu, 8 Maret 2014 01:39 WIB

Ade Sara Angelina Suroto. Facebook.com

TEMPO.CO, BEKASI- Ada kisah di balik upaya Reserse Polresta Bekasi Kota membekuk Ahmad Imam Al Hafitd, dan Assyifa Rahmadhani, Kamis 6 Februari 2014. Dua sejoli itu adalah tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, 18 tahun. mahasiswi semester II Universitas Bunda Mulya, Jakarta Utara.(baca: Rencana Membunuh Ade Sara Dirancang Sepekan lalu )


Hafitd dicokok di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ketika melayat mantan pacarnya itu. Saat datang, Hafitd berlagak tak tahu apa-apa dan membaur bersama-sama dengan kerabat dan keluarga Ade Sara. Kondisi saat itu sangat berduka, karena harus menerima kenyataan pahit Ade Sara meninggal tak wajar.

Namun gerak-gerik Hafitd mencurigakan polisi yang hadir di RSCM. Beberapa polisi yang menyelidiki kasus ini usai menemukan mayat Ade Sara di Kilometer 49 Tol Jakarta-Cikampek, di Bintara, Bekasi Barat memantau Hafitd.


Juru Bicara Kapolda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, penyidik awalnya mendekati Hafitd dan rekan-rekan korban yang tengah melayat.” Penyidik menanyakan kepada yang Hafitd, hal-hal yang berkaitan dengan Ade Sara,” kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 7 Maret 2014.(baca: Terduga Pembunuh Ditangkap Saat Melayat Ade Sara )


Saat diinterogasi itu, polisi penyidik melihat luka di tangan Hafitd. Ketika ditanya soal luka itu, Hafitd terlihat grogi dan mantan pacar Ade Sara itu mulai gugup. Penyidik kian curiga. “Jawabannya awalnya tidak meyakinkan,” kata Rikwanto.

Curiga dengan perilaku Hafitd, polisi itu terus mencecar Hafitd. Akhirnya, kata Rikwanto, Hafitd pun tak bisa mengelak dan mengakui luka itu ada kaitannya dengan kematian Sara. “Kemudian dia mengaku luka itu bekas gigitan Sara,” kata Rikwanto.


Gigitan itu merupakan bekas perlawanan Ade Sara saat dianiaya tersangka di dalam mobil KIA Visto B-8328-JO. Berbekal tanda luka di tangan itu, penyidik lalu menginterogasikan Hafitd. Mahasiswa di Kalbis Institute itu pun lalu mengaku.(baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara : Saya Sakit Hati)

"Tentu dengan tehknik kami mengintorigasinya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota, Komisaris Nuredy Irwansyah. Ia tak menyebutkan, tehknik interogasi tersebut.

Berselang sejam kemudian, kekasih Hafitd, Assyifa Rahmadhani datang ke RSCM. Setelah mendapatkan keterangan dari Hafitd, bahwa aksinya bersama dengan teman dekatnya itu polisi lalu menciduk Mahasiswi tersebut.(Baca : Jenazah Ade Sara Sempat Disimpan di Mobil)


Advertising
Advertising

Keduanya lalu digelandang ke Unit Jatanras Satreskrim Polresta Bekasi untuk menjalani pemeriksaan. Hasilnya, mereka membunuh korban dengan cara keji. Menganiaya dengan cara menyetrum menggunakan alat kejut berkapasitas 3.800 K Volt, menyekik leher, dan menyumpal mulut menggunakan tisu dan kertas koran.(baca: Disumpal Kertas, Ade Sara Juga Dipukul dan Disetrum)


WARSONO



Terkait
Di Rumahnya, Hafitd Ikut Remaja Masjid
Ibu Ade Sara Sempat Ingatkan Anaknya Soal Hafitd
Ibu Ade Sara : Saya Sudah Maafkan Hafitd dan Syifa

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya