Jokowi Didemo Aktivis HMI Soal Transjakarta  

Reporter

Selasa, 18 Maret 2014 12:07 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengusap air mata dan mencium bendera Merah Putih, seusai mengumumkan menjadi Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, (14/3). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan diri sebagai Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta berunjuk rasa di halaman Balai Kota. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak lari dari penyelesaian kasus bus Transjakarta yang diduga ada indikasi penyelewengan. (Baca: Ada Eks Tim Sukses Jokowi Bermain di Busway Karatan? dan Kata Jokowi Soal Eks Tim Suksesnya di Proyek Busway).

Unjuk rasa dimulai secara sporadis. Diawali oleh empat pemuda HMI itu yang menyusup ke dalam lingkungan Balai Kota dengan menyamar sebagai warga sipil. Spanduk dan selebaran disimpan rapi sampai tepat di depan Pendopo Balai Kota.

Tak lama kemudian sekitar pukul 10.30, satu dari para pemuda itu mengeluarkan spanduk dan mulai berorasi. Keempatnya menyerukan Joko Widodo untuk tidak lari dari masalah perkotaan sehubungan dengan pencalonannya. Satu orang lainnya datang dari arah yang sama membagikan selebaran rilis kepada para wartawan yang sedang menunggu Jokowi di Pendopo Balai Kota.

Pamdal Balai Kota kebobolan. Mereka lantas segera mengamankan empat pendemo dan satu orang pemberi selebaran HMI itu sampai ke gerbang Balai Kota. Saat diamankan, empat pendemo itu segera membentuk barikade. Petugas keamanan sempat kesal lantaran saat diamankan keempat pemuda itu sempat melawan.

Tak lama setelah mengamankan keempat pemuda itu, Pamdal mengamankan empat pemuda HMI lainnya yang masuk secara terpisah dari arah Blok G Balai Kota. "Banyak dan secara terpisah mereka masuknya," kata salah seorang petugas keamanan Balai Kota.

Terakhir, petugas mengamankan dua pemuda yang juga mengaku aktivis HMI cabang Jakarta. Adapun total pendemo mencapai sebelas orang dan semunya sudah diamankan petugas.

"Kami hanya menuntut dan meminta kepada Pak Jokowi agar tidak lari dan tanggung jawab terhadap permasalahan bus Transjakarta dan BKTB yang sedang ditangani," kata Arief Wicaksana selaku koordinator aksi, Selasa, 18 Maret 2014. (Baca: Kerusakan Transjakarta Cina Versi Inspektorat dan KPK Telisik Korupsi Pengadaan Bus Transjakarta)

REZA ADITYA

Berita Lainnya:
Blitzmegaplex Siap Buka Bioskop di Tujuh Kota
Google Play Dibobol Lagi
KPK Panggil Ipar Anas Urbaningrum

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

3 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

4 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

5 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

6 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

11 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

12 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

12 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya