Kuasa Hukum: Kejahatan Seksual di TK JIS Berpola  

Reporter

Kamis, 17 April 2014 09:02 WIB

Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak (childline.gi)

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kejahatan seksual yang dialami siswa di TK JIS dinilai berpola. Alasannya, jumlah pelaku pencabulan lebih dari satu orang. "Dari cerita korban, pelaku pencabulan dilakukan oleh satu perempuan dan empat laki-laki. Ini artinya kejahatannya terpola," kata kuasa hukum korban, Andi M. Asrun, saat dihubungi Tempo, Kamis, 17 April 2014.

Meskipun dari cerita korban jumlah pelaku ada lima, Asrun menduga jumlah pelaku bisa lebih dari itu. Apalagi setelah terungkapnya satu korban ke permukaan, ada indikasi siswa lainnya menjadi korban serupa. Dugaan ini muncul setelah sekitar 100 orang tua siswa berkumpul pada Selasa lalu membahas kasus tersebut. "Sudah ada indikasi ada korban lain," kata Asrun. Dia pun mengaku siap membantu korban-korban lainnya untuk menuntut pihak JIS. (Baca:Orang Tua Korban Pencabulan Tuntut TK JIS)

Tuntutan terhadap JIS dilakukan karena adanya dugaan kelalaian yang dilakukan pihak sekolah sehingga terjadi kasus pencabulan terhadap siswa. Contoh kelalaian yang dimaksud adalah tidak adanya pendampingan guru saat anak ke toilet. Guru juga tidak memperhatikan apa yang terjadi saat anak keluar dari toilet. "Seharusnya kan diperhatikan saat siswa keluar dari toilet kenapa ada perubahan, misalnya terjadi memar atau siswa jadi bingung," kata dia. (Baca:Pelaku Pelecehan Bocah TK Adalah Karyawan Bayangan)

Sisi keamanan sekolah JIS juga dinilai bermasalah. Menurut Asrun, tidak ada CCTV yang terpasang untuk menjamin keamanan siswa-siswa TK di JIS. "Pola keamanannya tidak bagus, sekolah tidak punya CCTV. Ini menunjukan sekolah internasional itu tidak profesional," kata Asrun. (Baca:Kasus Murid TK JIS, Sekolah Butuh Syarat Keamanan)

Sebelumnya, seorang siswa TK JIS menjadi korban pencabulan oleh dua petugas kebersihan di sekolah itu. Ibunda korban mengatakan putranya yang berusia 5 tahun berkali-kali dicabuli para pelaku. "Saya mulai mencium gelagat aneh pada anak saya, seperti jadi lebih pendiam, berat badannya turun, dan suka mengigau setiap tidur sejak Februari lalu. Diduga anak saya sudah disiksa dan dilecehkan sejak Februari," ujar ibu korban, Senin, 14 April 2014, di Jakarta.

AMIRULLAH







Terpopuler:
Harta Sekretaris MA Nurhadi Rp 33 M, Wajarkah?
Wanita Italia Koma di Bali, Napoli Galang Dana
Ligwina Bantah Terima Komisi dari GTIS

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

29 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya