Siswa melintasi pintu masuk di sekolah Jakarta International School (JIS), Jakarta, Selasa (15/4). Dua tersangka pelecehan seksual terhadap AK (6), siswa TK Jakarta International School, telah mengakui perbuatannya. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta sekolah-sekolah agar lebih ketat dalam perekrutan tenaga-tenaga pekerja. Hal ini terkait dengan kejadian pelecehan seksual yang menimpa seorang anak TK Jakarta International School di Jakarta oleh seorang petugas kebersihan sekolah.
"Rekrutmennya harus lebih hati-hati," kata dia di Balai Kota, Senin, 21 April 2014. Rekrutmen yang perlu hati-hati ini meliputi perekrutan tenaga pengajar maupun pekerja pendukung kegiatan belajar di sekolah. Ini sebagai sebagai bentuk pencegahan. (Baca:Kasus JIS, Pemerintah Kaji Izin 112 PAUD Internasional)
Selain itu, menurut Jokowi, yang tidak kalah penting adalah persoalan pengawasan. "Pengawasannya harus kuat," kata dia. Ditambah lagi, di Jakarta banyak sekali sekolah-sekolah yang tersebar, baik yang ada di kampung atau di kota. Dia pun meminta para pejabat terkait sering-sering turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan tersebut. "Jangan hanya duduk di kantor." (Baca:Pelecehan di JIS, Polisi Gelar Rekonstruksi Mini )
Dari kasus pelecehan seksual yang dialami siswa TK JIS, polisi telah melakukan penyidikan terhadap petugas kebersihan yang bekerja di sekolah tersebut. Anak itu masih menjalani perawatan karena mengalami trauma berat dan terinfeksi penyakit kelamin dari pelaku.