Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?

Reporter

Minggu, 27 April 2014 10:34 WIB

Anggota Kepolisian menggiring tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) menuju rutan usai dihadirkan dalam jumpa pers di Gedung Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M. Nasser, mengatakan lembaganya sudah mengklarifikasi kasus bunuh diri salah satu tersangka kekerasan seksual terhadap siswa Jakarta International School. Kompolnas sudah menanyai polisi lantaran tersangka bernama Azwar itu bunuh diri saat sedang diperiksa penyidik di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu siang, 26 April 2014.

"Setelah kami klarifikasi, ternyata cairan pembersih lantai itu bukan berasal dari dalam toilet lokasi bunuh diri," kata Nasser saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 April 2014. Namun, sampai sekarang, belum diketahui dari mana tersangka mendapatkan cairan pembersih itu.

Sebelumnya, satu di antara para tersangka kasus kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak JIS, Azwar, diduga mengakhiri hidupnya dengan cara minum obat pembersih lantai di kamar mandi Markas Polda Metro Jaya, Sabtu, 26 April 2014. Azwar ditemukan tergeletak melintang di kamar mandi dengan cairan di mulut dan botol pembersih lantai kamar mandi merek Porstex yang terbuka di dekatnya.

"Diduga, tersangka meminum cairan tersebut karena malu atas perbuatan yang dilakukannya," bunyi keterangan yang disampaikan juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat, 26 April 2014.

Rikwanto menuturkan peristiwa tersebut bermula saat Azwar diperiksa di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya pada Sabtu pagi. Dia menjadi tersangka keenam dan diciduk polisi berdasarkan keterangan lima rekannya sesama janitor di JIS yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka. (Baca: Wawancara Tempo dengan Kepala JIS Tim Carr)

Di tengah pemeriksaan, Azwar meminta izin ke kamar mandi untuk buang air besar sekitar pukul 12.00 WIB. Dia lalu diantar oleh seorang petugas. Selang lima menit, kata dia, petugas curiga karena tersangka tidak kunjung keluar dan malah mendengar suara seperti orang ngorok. "Petugas lalu mendobrak pintu dan menemukan tersangka sudah melintang di lantai toilet," kata Rikwanto.

Selanjutnya, ujar Rikwanto, petugas membawa tersangka ke bagian Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) untuk dilakukan pertolongan pertama. Karena kondisinya parah, kurang-lebih15 menit kemudian tersangka dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sekitar pukul 18.00 WIB, tersangka dinyatakan meninggal.

Pihak kepolisian pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan melakukan otopsi terhadap jenazah Azwar.

Azwar sebelumnya dtetapkan sebagai tersangka untuk perbuatan cabul atau sodomi terhadap anak bersama tersangka lainnya: Awan, Zaenal, dan Syahrial. Kasus yang melibatkan Azwar itu terjadi pada Februari dan 17 Maret 2014

ANGGRITA DESYANI










Terpopuler
Ahok Sewot, Ini Jawaban Kepala Dinas Pajak
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang
SBY: Pemimpin Jangan Terlalu Sering Blusukan
Jadi Cawapres, SBY: Mereka Mengolok Saya
Tito Vilanova Meninggal

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

36 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

38 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

40 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

41 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

43 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

54 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya