Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas, Kombes Rikwanto resmi menetapkan lima orang tersangka dengan inisial AF, AG, AW, ZA, SY sebagai pelaku kekerasan seksual terhadap siswa JIS. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Depok - Seorang tersangka pelecehan seksual terhadap siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), Azwar, ditangkap saat sedang berada di dalam masjid. Warga Jalan Haji Salam, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok, itu dicokok polisi pada Sabtu dinihari, 26 April 2014. (Baca: Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali)
Azwar yang merupakan tersangka keenam dalam kasus pelecehan seksual di TK JIS itu dikenal sebagai sosok yang alim. Pemuda itu aktif dalam kegiatan keagamaan di daerah tempat tinggalnya dan hingga saat ini masih tercatat sebagai anggota grup hadarat atau rebana. (Baca: Begini Tersangka Pelecehan Seksual di JIS Beraksi)
Guru sekaligus tokoh agama di wilayah itu, Zaenal Arifin, mengatakan Azwar aktif di majelis zikir Nurul Tausiyah. "Dia memegang peranan penting di grup hadarat (rebana)," katanya kepada Tempo, Ahad, 27 April 2014. (Baca: Polisi: Tersangka JIS Lainnya Kesal Pada Azwar)
Kematian Azwar membuat komunitas itu kehilangan sosok yang periang dan tak pernah menyakiti orang lain. "Dia menerima semua dengan kebersamaan. Kami semua sangat kehilangan dia," kata Zaenal. (Baca: Keluarga Tersangka Kasus JIS Tolak Otopsi)
Azwar tewas bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai di kamar mandi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya. Azwar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Sukanto. Namun nyawanya tak tertolong. (Baca: JIS Beri Pernyataan Terkait Mantan Guru Pedofil)
Para tetangga Azwar mengaku sulit mempercai kasus yang dituduhkan pada Azwar. "Enggak percaya, kok orang alim dan baik gitu dituduh (tersangka) pelecehan," kata salah seorang tetangga, Nur Wanto, 56 tahun. Wanto yang mengenal Azwar sejak kecil tidak menemukan gelagat aneh. (Baca: Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI)
Selain alim, Azwar juga dikenal pekerja keras dan merupakan tulang punggung keluarga. Ayah kandung Azwar meninggal sekitar 17 tahun lalu dan kakaknya sudah berkeluarga. Akhirnya, dia harus menghidupi ibu dan dua adiknya.
