Keluarga Curiga Tersangka Pelecehan JIS, Azwar, Dianiaya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 28 April 2014 06:45 WIB

Lima tersangka tersebut melakukan kejahatan sesual kepada korban siswa TK JIS dalam tujuh peristiwa secara bergantian di toilet Anggrek dan toilet Gimnastik Sekolah JIS sejak Februari 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Depok - Keluarga tersangka pelecehan siswa TK Jakarta International School curiga Azwar dianiaya sebelum akhirnya memutuskan bunuh diri. Sepupu Azwar, Armani, 28 tahun, terkejut dengan luka lebam pada wajah dan tubuh Azwar. (Baca: Begini Tersangka Pelecehan Seksual di JIS Beraksi)

"Wajahnya bengkak, kedua pipinya lebam, dan alis kirinya juga lebam," kata Armani ketika ditemui Tempo di rumah duka, Ahad, 27 April 2014. Meski begitu, dia menghargai keputusan ibu Azwar, Maya, yang menolak jenazah anaknya diotopsi. Menurut Armani, keluarga sengaja menolak otopsi karena tak mau memperpanjang masalah ini. (Baca: Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI)

Azwar merupakan tersangka keenam dalam kasus pelecehan seksual yang dialami siswa TK JIS. Lima tersangka lainnya adalah Virgiawan, 20 tahun, Agun (25), Afrisca (24), Zaenal (28), dan Syahrial (20). Azwar tewas karena meminum cairan pembersih lantai di kamar mandi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya. Azwar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Sukanto, tapi nyawanya tak tertolong. (Baca: Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali)

Kuasa hukum Azwar, Irfan Fahmi, mengakui keluarga menemukan lebam yang mencurigakan pada wajah Azwar. Namun keluarga hingga saat ini belum berencana mengusut asal mula luka itu. "Belum ada pembicaraan ke sana, keluarga masih berduka," katanya. (Baca: Polisi: Tersangka JIS Lainnya Kesal pada Azwar)

Irfan sendiri memiliki banyak pertanyaan soal penangan kasus Azwar. Menurut dia, kronologi kematian Azwar hanya diketahui oleh polisi tanpa ada saksi lain. "Kami hanya dengar dari polisi," katanya. (Baca: Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?)

Salah satu yang dipertanyakannya adalah kronologi mulai Azwar menenggak racun hingga meninggal. Pada Sabtu, 26 April 2014, Irfan mengaku mendatangi tempat pemeriksaan Azwar pada pukul 14.00. Setelah sampai, dia langsung dikabarkan bahwa Azwar meminum racun di toilet pada pukul 11.30 dan dilarikan ke rumah sakit. "Tapi polisi bilang tidak parah," katanya. (Baca: Runutan Waktu dan Tersangka Pelecehan Seksual di JIS)

Irfan kemudian meminta izin agar dia dan keluarga bisa menjenguk Azwar. Namun polisi meminta agar mereka bersabar karena menunggu persetujuan komandannya. Hingga Azwar dinyatakan meninggal, Irfan dan keluarga Azwar tidak berhasil menjenguknya. "Kami mempertanyakan, apa yang dilakukan mulai pukul 11.30 hingga 18.30 itu," ujarnya.

ILHAM TIRTA

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler lainnya:
Berbagai Ketakutan jika Prabowo Jadi Presiden
SBY Kebelet Ketemu Mega Sejak 2004
Dipegang Giggs, MU Langsung Bekuk Norwich 4-0

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

37 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

40 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

42 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

43 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

45 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

56 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya