TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Maryoto Sumadi mengatakan sebanyak 26 orang guru Jakarta International School (JIS) akan menjalani pemeriksaan imigrasi. Pemeriksaan dilakukan lantaran ada indikasi dokumen izin tinggal dan kerja mereka yang tak sesuai dengan Undang-Undang Imigrasi dan Ketenagakerjaan.
"Ada 26 nama yang mendesak untuk segera diperiksa perizinannya," kata Maryoto saat dihubungi, Kamis, 1 Mei 2014.
Maryoto menjelaskan, 26 nama yang akan diperiksa merupakan hasil verifikasi dari 282 dokumen yang diperiksa setelah Imigrasi mengunjungi JIS pada 22 April lalu.
Pada pemeriksaan hari pertama, Imigrasi telah meminta keterangan Kepala Sekolah Dasar JIS Paul Marshal Buckley dan Wakil Kepala SD JIS Csaba Zoltan Koltai terkait dengan dokumen keimigrasian mereka. Pemeriksaan terhadap Buckley dan Koltai yang masing-masing berkewarganegaraan Australia dan Amerika Serikat, berlangsung pada 30 April 2014.
Maryoto mengatakan 24 nama lainnya akan dipanggil secara bertahap untuk ditanyai hal yang sama. Meski hanya akan memanggil 24 nama, masih ada kemungkinan Imigrasi memanggil 256 guru JIS lainnya. "Belum final dan bisa saja berubah seiring jalannya pemeriksaan," ujarnya.
Ihwal hasil pemeriksaan Buckley dan Koltai, Maryoto berujar pemeriksaan tersebut bertujuan meminta keterangan keduanya. Buckley dan Koltai diperiksa sejak sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.
Maryoto mengatakan pemeriksaan tersebut bertujuan mengetahui dokumen izin tinggal dan izin bekerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Pendidikan. Menurut Maryoto, mereka harus memiliki dokumen yang lengkap sebagai syarat formal bekerja dan tinggal di Indonesia.
Keterangan Buckley dan Koltai kemudian akan diserahkan juga ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian Pendidikan. "Proses verifikasi di kedua kementerian setidaknya membutuhkan waktu sepekan," ujar Maryoto.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS
Berita terkait
Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO
2 hari lalu
Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial
Baca SelengkapnyaKisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya
2 hari lalu
Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati
11 hari lalu
Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati
Baca Selengkapnya10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
56 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
59 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
20 Maret 2024
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
19 Maret 2024
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
17 Maret 2024
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
6 Maret 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca Selengkapnya