TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) masih menunggu hasil gugatan perdata terhadap sekolah itu. Hingga saat ini gugatan masih diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Orang tua korban berharap memenangi gugatan tersebut. "Kalau menang, saya akan gunakan uangnya untuk membuat yayasan anti-kekerasan seksual terhadap anak," ujar ibu korban, TW, 40 tahun, kepada Tempo, Jumat, 2 Mei 2014.
Menurut dia, gugatan ini bisa memberi pelajaran atas kelalaian sistem pembimbingan anak di sekolah dan sistem administrasi sekolah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Gugatan keluarga korban dilayangkan pada 21 April 2014. Menurut kuasa hukum keluarga korban, O.C. Kaligis, gugatan dilayangkan karena korban dan keluarga mendapat kerugian imateriil dalam kelalaian yang mengakibatkan peristiwa itu terjadi. Pada periode Februari-Maret 2014, korban mendapat kekerasan seksual dari petugas kebersihan di sekolah tersebut. (baca: Bukti Keterlibatan Guru JIS Dilaporkan ke Polisi)
Akibatnya, hingga saat ini korban masih trauma akibat peristiwa yang akhirnya membongkar borok sekolah tersebut. Dari kasus itu kemudian diketahui bahwa JIS ternyata tak berizin. Hal itu yang mendasari gugatan perdata terhadap pihak sekolah.
Dalam gugatan perdata, penggugat menuntut gugatan materiil dan imateriil senilai hampir US$ 10 juta. Gugatan sebesar itu, antara lain, mencakup biaya pemulihan korban hingga kelak berusia 21 tahun. Gugatan lain juga menyasar pada penutupan JIS secara permanen karena masalah legalitas. Hal tersebut sudah dipenuhi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan melakukan penutupan sekolah untuk tahun ajaran berikutnya.
Pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan sedang memproses kasus gugatan ini. Juru bicara PN Jakarta, Mathius Samiadji, meminta semua pihak menunggu hasil proses kasus tersebut. "Nanti, tunggu saja," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
36 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
39 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
40 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
42 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
44 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
55 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya