5 Rumah Sakit di Jakarta Tolak Bayi Radang Otak  

Reporter

Kamis, 8 Mei 2014 12:45 WIB

Petugas melakukan sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional di RS Fatmawati, Jakarta (01/01). Mulai 1 Januari 2014, pemerintah meluncurkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), JKN merupakan program jaminan kesehatan yang akan diterapkan secara nasional dan ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Marzuki, 40 tahun, cuma bisa menatap pilu kepada anaknya yang baru berusia 11 bulan. Bayinya bernama Muhammad Fauzan Saputra didiagnosis oleh dokter menderita penyakit yang cukup berat, yakni radang selaput otak. Namun lima rumah sakit justru menolak memberikan pengobatan kepadanya.

"Mungkin karena kami berasal dari keluarga tidak mampu jadi ditolak," katanya saat ditemui di RS Royal Taruma, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis, 8 Mei 2014.

Ironisnya, Marzuki bersama istrinya, Sadiyeh, 40 tahun, merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Sepertinya, kartu jaminan bantuan pengobatan oleh pemerintah itu tak mempan bagi rumah sakit seperti RSUD Tarakan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Pelni Petamburan, Rumah Sakit Hermina Jatinegara, dan Rumah Sakit Harapan Kita. (Baca: Begini Cara BPJS Sehatkan Peserta JKN)

"Kata mereka, kamar perawatan di rumah sakit itu sudah penuh," ujar dia. Marzuki yang sehari-harinya cuma berjualan bubur itu pun menunjukkan sejumlah persyaratan administrasi yang menjadi syarat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Tapi, setumpuk berkas seperti kartu keterangan tidak mampu hingga surat rujukan dokter spesialis dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, tetap tidak mempan.

Berdasarkan diagnosis dokter pekan lalu, ujar Marzuki, anaknya menderita penyakit kelainan di bagian otaknya. Dokter pun menganjurkan untuk segera memberikan pengobatan lanjutan berupa operasi. "Tapi lima rumah sakit yang katanya peralatannya memadai itu menolak," ujar warga Gang E, RT 06 RW 08, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Fauzan pun saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Royal Taruma. Namun rumah sakit itu tidak terdaftar sebagai rumah sakit peserta jaminan kesehatan pemerintah tersebut. Karena itu, kartu jaminan kesehatan milik Marzuki pun otomatis tak bisa digunakan. Hingga perawatan selama kurang-lebih satu pekan, Marzuki mengatakan sudah mengeluarkan biaya hingga Rp 17 juta. Uang itu harus disetor untuk uang perawatan anaknya sejak dirawat di RS Royal Taruma pada 3 Mei 2014. "Itu juga sudah pinjam kanan-kiri," kata laki-laki bertubuh kurus itu. (Baca juga: Jokowi Mau Komplain, JKN Tak Seperti KJS dan Juni, Ahok Ubah Puskesmas Menjadi Rumah Sakit Tipe D)

DIMAS SIREGAR

Berita Lainnya:
Bandara Soekarno-Hatta Waspada Virus MERS
Sidang Vonis, Pengacara Yakin Hercules Lolos
Ahok Coba Bus Gandeng Scania

Berita terkait

Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

24 Mei 2017

Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

BPJS Kesehatan akan memperketat sanksi administrasi dan denda peserta yang menunggak pembayaran iuran.

Baca Selengkapnya

Obamacare Hampir Dicabut, Donald Trump Kegirangan  

5 Mei 2017

Obamacare Hampir Dicabut, Donald Trump Kegirangan  

Donald Trump tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah undang-undang jaminan kesehatan baru lolos di Kongres dan hampir menggantikan Obamacare.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bekasi Tanggung Biaya Pengobatan Anak tanpa Anus  

9 Maret 2017

Pemerintah Bekasi Tanggung Biaya Pengobatan Anak tanpa Anus  

Ramadan memiliki lubang pembuangan buatan yang berada di bawah perut.

Baca Selengkapnya

Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare

21 Januari 2017

Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare

Juru bicara Gedung Putih menyebut dekrit baru yang diteken Donald Trump ini, "akan meringankan beban yang ditanggung oleh Obamacare."

Baca Selengkapnya

Heboh, Aksi Sanders Bawa Poster Besar Berisi Cuitan Trump

5 Januari 2017

Heboh, Aksi Sanders Bawa Poster Besar Berisi Cuitan Trump

Bernie membawa poster superbesar dalam rapat senat yang berisi kicauan Trump soal janji tak akan potong dana kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bekasi Tunggak Utang Rp 18 M ke Rumah Sakit Swasta  

4 September 2016

Kabupaten Bekasi Tunggak Utang Rp 18 M ke Rumah Sakit Swasta  

Rumah sakit swasta menjadi andalan karena rumah sakit milik pemerintah cuma satu di Cibitung.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pemulung di Bantargebang Akan Ditanggung BPJS Gratis  

5 Agustus 2016

Ribuan Pemulung di Bantargebang Akan Ditanggung BPJS Gratis  

Pemerintah DKI akan memfasilitasi 6.000 pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, untuk mendapatkan premi gratis BPJS.

Baca Selengkapnya

Ahok Minta Kado Ultah: Haram Puskesmas Minta Uang Muka  

29 Juni 2016

Ahok Minta Kado Ultah: Haram Puskesmas Minta Uang Muka  

Pada ulang tahun ke-50, Ahok meminta program jaminan kesehatan bisa diterapkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bandung Luncurkan Website Berobat Gratis Warga Miskin  

14 Juni 2016

Bandung Luncurkan Website Berobat Gratis Warga Miskin  

Ridwan Kamil meluncurkan website donasi kesehatan bagi warga miskin.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Dokter di Bandung Rajin Kunjungi Pasien  

18 Mei 2016

Ridwan Kamil Minta Dokter di Bandung Rajin Kunjungi Pasien  

Ridwan Kamil mengeluh rumah sakit di Bandung tak cukup menampung warga miskin.

Baca Selengkapnya