Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan pengarahan terhadap pawang atau pemilik yang tertangkap saat penertiban topeng monyet yang dilakukan di lima wilayah DKI Jakarta di lapangan Irti Monas, Jakarta (23/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 15 ekor monyet hasil razia topeng monyet yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Oktober tahun lalu disuntik mati. Mereka selama ini tinggal di kandang karantina di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian dan Kelautan Ragunan. "Disuntik mati karena TBC," kata Aswin, Kepala Seksi Puskesmas Hewan Balai Kesehatan Hewan dan Ikan, kepada Tempo, Jumat, 23 Mei 2014.
Jika monyet yang terjangkit TBC tidak disuntik mati, maka dikhawatirkan akan menularkan penyakit. "Pencegahan agar tidak menular," kata Aswin. Kondisi monyet razia sebelum dikarantina, selain banyak yang luka-luka, juga terkena cacingan dan kurang cairan (dehidrasi).
Saat ini ada 67 monyet hasil razia dalam kondisi sehat yang tinggal di kandang karantina Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian dan Kelautan Ragunan, Jakarta Selatan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rajin merazia topeng monyet pada akhir tahun lalu. Langkah pemerintah itu dilakukan untuk mencapai target Jakarta Bebas Topeng Monyet 2014. Jokowi mengatakan topeng monyet merupakan bentuk eksploitasi terhadap binatang dan sudah mendapat sorotan internasional. Monyet juga bisa menyebarkan virus rabies. (Baca: Jokowi Pusing Ragunan Tolak Monyet Hasil Razia)