Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melihat kereta monorel yang dipamerkan di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (26/6). Pameran tersebut digelar untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang proyek tranportasi yang rencananya akan dibangun dua rute, green line dan blue line. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur mengakui pembangunan dipo di Taman Tomang, Jakarta Barat, ditolak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan depo setinggi empat lantai itu ditolak karena berada di area ruang terbuka hijau (RTH).
Karena itu, dia menawarkan alternatif tempat yang mungkin bisa dibangun depo. Beberapa tempat tersebut di antaranya di Ragunan, Jakarta Selatan, dan Cipinang, Jakarta Timur.
Menurut dia, dua tempat tersebut tidak berada di area RTH. Misalnya, kata dia, di Ragunan. Pihaknya menawarkan pembangunan depo di dekat halte bus Transjakarta. "Itu tidak berada di ruang hijau," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 3 Juni 2014.
Namun begitu, dia berkukuh pembangunan depo di Tomang tidak akan melewati jalur hijau. "Jalur hijaunya tetap dipertahankan. Ada lahan di belakang taman. Persoalannya, kami harus beli saja," tuturnya.
Seperti diketahui, PT Jakarta Monorail berencana membangun depo setinggi empat lantai di Tomang, Jakarta Barat. Dua lantai depo itu ditujukan untuk kebutuhan transportasi, sedangkan sisanya untuk komersial. Namun rencana tersebut terganjal karena Pemprov DKI melarang depo dibangun di ruang hijau.