TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Dua anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK), masing-masing dari Pamulang dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, terekam oleh kamera salah satu koresponden televisi nasional saat sedang menonton film porno di laptop milik anggota PPK Pondok Aren.
Perbuatan amoral itu dilakukan tatkala Komisi Pemilihan Umum Tangerang Selatan menggelar rapat pleno terbuka penetapan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. Rapat pleno diselenggarakan di sebuah rumah makan di wilayah Serpong, Tangerang Selatan.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Tangerang Selatan Engelhartia Bhayangkara mengatakan dua anggota PPK tersebut masing-masing berinisial LL, anggota PPK Pamulang; dan HD, anggota PPK Pondok Aren. Adapun laptop yang digunakan untuk menonton film porno adalah milik HD.
Engel menegaskan, Panwaslu Tangerang Selatan akan memanggil keduanya. Mereka akan dijatuhi sanksi tegas berupa pemecatan bila benar terbukti menonton film porno. "Tidak ada garansi bagi keduanya. Kami sudah menerima bukti dari rekan-rekan media. Keduanya asyik menonton film porno di tengah acara rapat pleno KPU," kata Engel, Kamis, 12 Juni 2014.
Menurut Engel, Panwaslu Tangerang Selatan sudah berkoordinasi dengan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk memberikan sanksi pelanggaran kode etik terhadap dua anggota PPK itu. "Perilakunya merusak citra kelembagaan penyelenggara pemilu. Kalau tidak diberikan sanksi tegas, tidak akan ada efek jera," ujar Engel.
Ketua PPK Pamulang Umar Jaya mengatakan tidak mengetahui secara persis tindakan anak buahnya itu. "Pada saat itu saya sedang fokus mengikuti acara rapat pleno KPU," ucapnya.
Umar tidak menampik adanya surat panggilan dari KPU Kota Tangerang Selatan terkait dengan tindakan LL. "Tapi saya belum mengerti inti pemanggilannya. Saya belum menemui Ketua KPU Tangsel," tuturnya.
