TEMPO.CO, Bogor - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor, memprediksi kondisi hujan dengan intensitas di atas rata-rata masih akan terjadi di wilayahnya dan sekitarnya. Bahkan curah hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono mengatakan penyebab curah hujan yang cukup tinggi pada musim kemarau ini adalah karena masih cukup basah untuk pembentukan awan hujan dan monsun Australia yang sedang melemah. "Perubahan ini mengakibatkan terjadinya hujan pada musim kemarau ini," kata Dedi kepada Tempo, Jumat, 13 Juni 2014.
Khusus Bogor--yang terkenal sebagai wilayah yang sering dilanda hujan, kelembapan cuaca masih tetap berpotensi mengakibatkan hujan. "Wilayah Bogor merupakan pegunungan, makanya potensi hujan sangat tingggi," ujarnya. (Baca: Hujan dan Petir, Warga Diminta Waspada)
Berdasarkan data dari citra satelit dan beberapa pengukur hujan pada penakaran 13 Juni 2014, Kota Bogor dan sekitarnya yang dilanda hujan yakni Naringgul dengan curah 35,5 milimeter, Gunung Mas (36 mm), Empang (45 mm), Kebun Raya (59,4 mm), Cibalagung (27,6 mm), Darmaga (2,2 mm), Dayeuh (85 mm), Tunggilis (77 mm), Klapanunggal (68 mm), dan Depok (52 mm). "Untuk wilayah Bogor diprakirakan hujan ringan hingga sedang."
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai agar lebih waspada. Alasannya, curah hujan di Puncak masih tetap tinggi, sehingga debir air di tiga sungai, yakni Cileungsi, Cisadane, dan Ciliwung, bisa mengalami peningkatan.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir
2 jam lalu
BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.
Baca SelengkapnyaBMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
2 jam lalu
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran
6 jam lalu
Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.
Baca SelengkapnyaGempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok
13 jam lalu
Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG
14 jam lalu
Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.
Baca SelengkapnyaSeismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut
15 jam lalu
Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.
Baca SelengkapnyaBPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka
15 jam lalu
Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.
Baca SelengkapnyaGempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang
20 jam lalu
Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG
22 jam lalu
BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya
23 jam lalu
Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.
Baca Selengkapnya