TEMPO.CO, Jakarta- Seorang wanita pekerja seks komersial, Nur Tasrifah, 43 tahun, ditemukan tewas berlumuran darah di rumah kontrakannya di Jalan H Marjuki RT 05 RW 01, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu malam, 14 Juni 2014. Saat dia ditemukan, terdapat luka di kepala dan tubuhnya.
Jenazah Tasrifah pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Wartini, 51 tahun, pukul 21.30. Saat itu Wartini hendak mengantarkan makanan dari tetangganya yang sedang menggelar hajatan. "Saya mau memberi besek semalam, tapi pas saya ketuk pintunya, enggak ada jawaban, padahal terdengar suara televisi," kata Wartini saat ditemui di rumahnya, Ahad, 15 Juni 2014.
Wartini yang curiga kemudian memanggil tetangga lain, yakni Salimah, 58 tahun, untuk mengecek ke dalam rumah kontrakan Tasrifah. "Pintunya enggak terkunci. Pas saya masuk, Tasrifah dalam kondisi tertidur miring di atas kasur dan mukanya tertutup rambut," ujarnya.
Wartini dan Salimah kemudian mencoba membangunkan Tasrifah. "Dibangunin enggak gerak, terus pas Salimah megang rambut Tasrifah, penuh darah. Kami langsung teriak," ujarnya. Menurut Wartini, ceceran darah juga ditemukan di lantai kamar korban. Selain itu, di betis kanan korban terdapat luka lebam yang diduga berasal dari pukulan benda tumpul.
Menurut Salimah, Tasrifah berasal dari Jawa Tengah dan sudah sebelas bulan mengontrak di rumah petak yang berjarak lima meter dari rumahnya itu. "Dia sendirian, suami sama anaknya katanya di Depok," kata Salimah.
Selama ini, Salimah melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup, Tasrifah bekerja sebagai wanita malam yang mangkal Jalan Raya Bogor. "Dia jarang gaul, kalau kerja kan malam sampai dinihari, ketemu paling siang kalau lagi beli makan ke warung," ujarnya.
Tasrifah mengontrak dua rumah petak di sekitar lingkungannya. Satu kontrakan digunakan untuk tempat tinggalnya dan satu lagi untuk melayani pelanggannya. "Dulu dia enggak pernah bawa pelanggannya, tapi sekarang bawa pelanggannya di rumah kontrakan yang di RT 08 buat layanin pria hidung belang," ujarnya.
Namun beberapa hari ini Tasrifah tak membawa pelanggannya ke rumah kontrakannya di RT 08 karena pemilik kontrakan, Yono, tidak suka rumah kontrakannya dijadikan tempat mesum. "Tiga hari lalu itu sempat cekcok sama pemilik kontrakan, jadi sudah enggak ditempatin lagi," kata warga RT 08 RW 01, Santi, 55 tahun.
Kepala Kepolisian Sektor Ciracas Komisaris Suwanda mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan ini. Menurut dia, empat tetangga korban telah dimintai keterangan sebagai saksi. "Dari olah tempat kejadian perkara, kasus ini mengarah ke tindakan penganiayaan berat hingga menyebabkan korban meninggal," kata Suwanda.
Penyidik, kata Suwanda, juga berencana memeriksa Yono selaku pemilik rumah kontrakan yang dijadikan sebagai tempat melayani pelanggan oleh korban. "Intinya, semua yang berkaitan dengan korban akan kami mintai keterangan untuk proses penyelidikan," ujarnya. Saat ini jenazah Tasrifah berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.
AFRILIA SURYANIS
Berita utama:
Simpatisan Prabowo di Jombang Berpaling ke Jokowi
Penumpang Garuda Indonesia Meninggal di Udara
Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo