TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja), Nanang Basuki, menyatakan keberatan jika integrasi dengan busway dicabut dan tak diperpanjang. "Kami kan mengikuti program dan rujukan dari pemerintah," kata Nanang kepada Tempo, Selasa, 17 Juni 2014.
Nanang juga tak terima jika pemerintah memutuskan tak akan memberikan izin trayek baru untuk Kopaja AC yang lain. Soalnya peminat layanan Kopaja AC cukup besar, sekitar 200 ribu penumpang per bulan di trayek P20 dan 602. "Kalau kami meremajakan angkutan tapi tidak bisa masuk jalur busway, repot." (baca:
Walau Terkendala, Dishub Yakin APTB Akan Berhasil)
Nanang juga kesulitan menggunakan sistem gaji sopir di Kopaja AC, karena tak ada bantuan dari pemerintah. "Kami sempat coba selama setahun di trayek S13 Ragunan-Grogol, tapi rugi," ujar dia. Akhirnya Kopaja AC baik trayek S13, P20, dan 602 kembali menggunakan sistem setoran.
Ketua Organda DKI Jakarta Safruhan Sinungan meminta Pemprov segera melibatkan pengusaha angkutan dalam menyusun konsep manajemen angkutan satu atap. Menurut dia, pengusaha angkutan bisa memberi perspektif soal medan dan persaingan yang mereka hadapi. "Ini Jakarta lho, ada banyak sekali pengusaha angkutan. Bayangkan persaingannya seperti apa," kata dia.
<!--more-->
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengevaluasi pemanfaatan jalur busway oleh armada angkutan seperti Kopaja AC dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Mereka memutuskan tak akan memberi izin baru untuk operator angkutan yang ingin memanfaatkan jalur khusus Transjakarta.
"Yang sekarang ini tidak ideal," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar. Misalnya, dalam sistem tiket yang membingungkan penumpang karena Transjakarta, Kopaja AC, dan APTB, tak terintegrasi.
Padahal, ada 15 trayek angkutan yang kini beroperasi di dalam jalur busway. "Sekarang masih banyak penumpang yang bingung kan, kenapa kalau masuk Kopaja AC atau APTB diminta membayar lagi di dalam bus?" ujar dia.
Selain itu APTB dan Kopaja AC juga masih menggunakan sistem setoran. Menurut Akbar, hal ini membuat armada mereka sering melambat di jalur Transjakarta untuk menunggu penumpang menumpuk di halte. "Itu perilaku yang mengganggu lalu lintas," ujar Akbar.
Dia juga menggarisbawahi ada bus yang tidak sepenuhnya menggunakan jalur busway. Hal-hal ini nantinya akan dipertimbangan dalam menyusun sistem manajemen angkutan satu atap. Rencananya, seluruh angkutan bertrayek akan dikola di bawah PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Konsep itu masih dibahas antara Dinas Perhubungan DKI dengan Universitas Gadjah Mada. Mereka menargetkan konsep itu sudah rampung pada akhir 2014.
Menurut Akbar, dia akan mengajak Organda DKI dan pengusaha angkutan berdiskusi setelah ada konsep dasar. "Sebelum konsep itu selesai pasti kami akan tanya apa yang kurang dan harus diperbaiki," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Terpopuler:
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK?
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
22 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
58 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca SelengkapnyaJam Operasional Busway TransJakarta 2024 untuk Weekdays dan Weekend
27 Januari 2024
TransJakarta merupakan moda transportasi yang memudahkan mobilitas masyarakat setiap harinya. Berikut jam busway TransJakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKendaraan Masuk Busway Transjakarta bakal Kena Tilang Manual
20 Mei 2023
Polda Metro Jaya akan menyiapkan polantas di lokasi yang rawan penerobosan busway Transjakarta. Tilang manual tanpa kecuali.
Baca SelengkapnyaBapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue
21 Februari 2023
Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.
Baca SelengkapnyaAgar Jalur Sepeda Steril, B2W Indonesia Minta Pemprov Tiru Cara Transjakarta
11 November 2022
Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima, mengatakan perlu ada pendidikan dan penegakan hukum yang tegas untuk membuat masyarakat peduli jalur sepeda
Baca SelengkapnyaPSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun
3 Agustus 2022
PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia
25 Juni 2022
Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar
19 Juni 2022
DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.
Baca Selengkapnya