Lima Satuan Kerja yang Bermasalah di DKI

Reporter

Sabtu, 21 Juni 2014 07:58 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (kanan) pada peluncuran bus gandeng Scania Euro 6 berbahan bakar gas di Silang Monas Jakarta (08/05). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta -- Opini audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang disematkan Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan pemerintah DKI Jakarta tahun 2013 tidak terlalu mengejutkan. Predikat kurang baik itu bukan pertama kali disandang Ibu Kota. (Baca: BPK Temukan Potensi Kerugian DKI Rp 1,54 Triliun)

Tahun 2007 hingga 2010 BPK selalu memberikan opini WDP kepada pemerintah DKI. Opini terbaik berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hanya diberikan untuk laporan keuangan tahun anggaran 2011 dan 2012.

Pada tahun anggaran 2011, BPK menemukan kejanggalan sebanyak 69 item senilai Rp 14,28 miliar. Adapun pada tahun anggaran 2012, jumlah temuan kejanggalan menyusut menjadi 65 item, meski nilainya membengkak Rp 154,55 miliar.

Kali ini opini WDP kembali melekat. Auditor BPK menganggap penggunaan anggaran di lima satuan kerja menyimpang dengan jumlah kejanggalan sebanyak 86 item senilai Rp 1,54 triliun. (Baca: Dapat WDP, Ahok Akan Copot Pejabat Bandel). Berikut ini perinciannya:

1.Dinas Pendidikan
-Ditemukan 9.006 penerima KJP ganda senilai Rp 13,34 miliar.
-Indikasi kerugian dana BOP sebesar Rp 8,29 miliar dari Rp 1,57 triliun.
-Dugaan penyimpangan BOP sekolah swasta sebesar Rp 2,19 miliar.

2.Dinas Perhubungan
-Harga pengadaan 1.000 unit bus Transjakarta dan bus sedang senilai Rp 118,40 miliar dan Rp 43,87 miliar, dianggap tak wajar.

3.Dinas Pekerjaan Umum
-Ditemukan pengiriman dana ke rekening pribadi pejabat dinas sebesar Rp 104,62 miliar. Dari jumlah itu, Rp 2,24 miliar tak bisa dipertanggungjawabkan.
-Sebanyak 57 pekerjaan pembangunan jalan kampung berindikasi merugikan daerah Rp 4,49 miliar.

4.Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah
-Sebanyak 1.152 rumah di kampung deret berdiri di atas tanah negara, drainase, dan di atas garis sepadan sungai.

5.Badan Pengelola Keuangan Daerah
-Pembangunan sistem elektronik, seperti e-Budgeting, e-Surat, e-Dokumen, e-Harga terindikasi merugikan daerah Rp 1,42 miliar.

ANGGRITA DESYANI | NINIS CHAIRUNISA




Berita utama
JK: Mafia Minyak Halangi Pembangunan Kilang
Pembangunan Infrastruktur Mandek, JK Sindir Hatta
Prabowo: Pemerintah Jangan Intervensi Dunia Usaha


Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

13 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

34 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

37 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

38 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

38 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

38 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya