TEMPO.CO, Jakarta - Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 masih rendah. Memasuki semester dua, serapan anggaran baru sekitar 20 persen dari total dana yang dianggarkan sebesar Rp 72 triliun.
Padahal target Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada awal semester pertama, serapan anggarannya mencapai 97 persen. (Baca: Kemunduran, Serapan APBD DKI 2014 Baru 8 Persen)
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta, Endang Widjajanti, mengakui ada beberapa hal yang menyebabkan penyerapan anggaran masih sekitar 20 persen. Di antaranya, soal proses lelang dari Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) yang lamban.
"Kami harapkan lelang cepat selesai di ULP. Kalau bisa Agustus-September sudah selesai dan itu bisa memicu percepatan penyerapan," kata Endang di Balai Kota, Senin, 23 Juni 2014.
Kendala lainnya, ia menambahkan, adanya permasalahan pembebasan lahan di Badan Pertanahan Nasional. "Ini karena ketentuan baru, pengadaan barang dan jasa," ucapnya.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis target 97 persen bisa tercapai pada akhir tahun. "Pasti. Santai aja, belum sampai waktunya," kata Ahok.
Kendati begitu, Ahok mengultimatum semua Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk segera menyerahkan program kerjanya ke ULP. Kalau tidak, dia mengaku tak segan-segan memutasikan pejabat ke struktur yang paling rendah. "Kalau dia pejabat struktural, maka akan saya pindahkan menjadi staf," katanya. (Baca: Jokowi Semprot Bawahannya karena Serapan Anggaran)
ERWAN HERMAWAN
Berita terkait
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda
7 hari lalu
Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
17 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?
22 hari lalu
Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaJelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini
53 hari lalu
Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
54 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaAPBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun
18 Februari 2024
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca Selengkapnya5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan
7 Februari 2024
Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial
6 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD
20 Januari 2024
Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.
Baca Selengkapnya