TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Petojo Utara Sri Prihartini merupakan salah satu lurah dengan nilai terbaik di daerah Jakarta Pusat, hasil penilaian Badan Kepegawaian Daerah. Sri memperoleh nilai 88,64 atau A dari warga dan nilai 40 atau A dari atasan. Lurah hasil lelang jabatan ini dinilai tegas dan memiliki kinerja baik. "Beliau tahu kapan santai dan kapan harus tegas," ujar Mohamad Murat, 56 tahun, Wakil Lurah Petojo Utara.

Selama masa kerjanya yang masih belum genap setahun sejak lelang jabatan lurah-camat pada bulan Januari lalu, ia tidak pernah datang lebih dari pukul 08.00. Pulang pun selalu setelah pukul 17.00. "Kadang pulang lebih malam kalau sedang ada acara," ujarnya.

Murat juga menilai Sri sangat ramah dan mudah berbaur dengan masyarakat serta bawahannya. Kegiatan terakhir Sri adalah belajar menyulam motif batik selendang yang berlangsung pekan lalu. Menurut Murat, kegiatan itu mendapat tanggapan positif dari warga.

Saat Tempo berkunjung ke kantor Kelurahan Petojo Utara di Jalan Pembangunan II, Jakarta Pusat, pekan lalu, Sri tidak berada di tempat karena sedang menghadiri acara bersama lurah seluruh Jakarta Pusat.

Endang, 45 tahun, Ketua RT 09, mengatakan masih banyak warga yang belum terlalu mengenal figur Lurah Sri. "Mungkin karena masih baru," ujarnya.

Sri memang baru menjabat sekitar enam bulan yang lalu. Endang memaklumi jika warga belum terlalu tahu. Mengenai inovasi atau gebrakan baru pun, menurut dia, belum ada yang luar biasa. Namun Endang dan warga lainnya sepakat bahwa Lurah Sri adalah orang yang ramah dan mudah berbaur.

Ia dan beberapa warga lain yang sedang bermain kartu bersama setuju bahwa lurah mereka itu cukup ramah. "Saya baru saja urus kartu keluarga sama dia, ramah orangnya," kata Tantio, 45 tahun, warga RT 09, Kelurahan Petojo.

URSULA FLORENE SONIA




Berita Lainnya:
Roy Suryo Tetap Tak Akan Lepas Stadion Lebak Bulus
Pabrik Obat Tramadol Palsu Digerebek Polisi
Ahok Anggap Debat Capres Tidak Seru