TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengapresiasi kesediaan tiga guru Jakarta International School yang menjalani pemeriksaan di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin, 23 Juni 2014. "Kami ingin kasusnya cepat tuntas, minimal segera P21," ujar Sekretaris KPAI Erlinda, Senin, 23 Juni 2014.
Ia berharap JIS kooperatif demi penuntasan penyidikan kasus ini. Erlinda khawatir masa penundaan deportasi ketiga guru tersebut habis sehingga pihak Imigrasi berhak untuk memulangkan guru-guru berkebangsaan Amerika Serikat dan Kanada itu. (baca: Kekerasan Seksual, 3 Guru JIS Diperiksa)
Tiga terlapor guru JIS, yakni ED, NB, dan FT, diperiksa di Polda Metro Jaya. Mereka diperiksa sebagai saksi dalam kasus korban MAK, yang sebelumnya mengaku dilecehkan oleh enam petugas kebersihan di sekolah itu. Belakangan ia mengaku juga dijahili oleh guru-guru di sekolah tersebut.
Terkait pemeriksaan, pihak JIS menyatakan siap berkoordinasi. "Kami terbuka dan transparan serta tak akan menyembunyikan apa pun," ujar Kepala JIS Timothy Carr kepada Tempo. Terkait mangkirnya pihak JIS dalam pemeriksaan Rabu lalu, mereka beralasan tak mendapat surat panggilan dari polisi.
"Ini panggilan pertama untuk mereka," ujar Carr. Ketiga guru tersebut menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Mereka ditanyai soal klarfikasi tuduhan korban yang menyebutkan dilecehkan di ruangan guru TK JIS.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
41 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
43 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
45 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
46 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
48 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
6 Maret 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya