TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan Prajurit Satu HR mengaku sebagai orang yang membakar juru parkir Monumen Nasional Jakarta, Yusri, 40 tahun, Selasa lalu. (Baca: Kasus Pembakaran Jukir Dilimpahkan ke Pomdam Jaya)
"Iya, dia mengaku saat diperiksa. Kooperatif, kok, orangnya," ujar Fuad kepada Tempo, Sabtu, 28 Juni 2014. HR juga mengaku membakar Yusri atas dasar emosi. Kata Fuad, masalah uang setoran parkir hanyalah salah satu pemicu HR membakar Yusri.
Fuad mengatakan pemeriksaan HR sampai saat ini masih berlangsung. Alasannya, masih ada beberapa hal yang harus dipastikan. "Atasan-atasan dia ikut memeriksa langsung bersama tim penyidik," ujar Fuad.
Fuad menambahkan, tim penyidik juga akan memanggil saksi-saksi dalam waktu dekat. Tujuannya untuk menguji keterangan-keterangan yang diberikan oleh HR.
Siapa saja saksi yang akan dipanggil, Fuad mengaku belum tahu. Menurut dia, satuan penyidik yang menentukan siapa saja yang akan dipanggil.
"Tapi, yang saya tahu, hari ini saksi-saksi itu akan dipanggil. Kami ingin kasus ini bisa segera dilimpahkan ke Pengadilan Militer," ujar Fuad.
Fuad mengaku belum mengetahui pelaku akan dijerat pasal apa. Alasannya, pemeriksaan masih berlangsung. "Kalau ia benar bersalah, ya, dia akan dipecat kemudian dipenjara," ujar Fuad.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024
14 hari lalu
Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum
Baca SelengkapnyaPrajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat
30 hari lalu
Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.
Baca SelengkapnyaAmnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum
36 hari lalu
Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.
Baca SelengkapnyaKontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer
6 Oktober 2021
Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.
Baca SelengkapnyaSerial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan
16 September 2021
Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.
Baca Selengkapnya2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf
27 Juli 2021
TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.
Baca SelengkapnyaKetimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara
2 Mei 2020
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.
Baca SelengkapnyaJokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua
5 Juli 2018
Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.
Baca SelengkapnyaReformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur
7 Februari 2018
Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban
4 Februari 2018
Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.
Baca Selengkapnya