Banyak Data Ganda untuk Kartu Jakarta Pintar  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 30 Juni 2014 14:35 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan kartu Jakarta Pintar. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lasro Marbun menemukan hal yang tidak beres dalam proses pengajuan Kartu Jakarta Pintar tahun ini. Setidaknya tercatat ratusan siswa yang mengajukan dengan data ganda. (Baca:ICW: Program Kartu Jakarta Pintar Tak Transparan )

Walhasil, dari 615 ribu yang mengajukan, hanya 575 ribu siswa yang berhak menerima KJP. "Kami temukan ada pengajuan ganda," ujar Lasro di Balai Kota, Senin, 30 Juni 2014.

Data siswa yang berhak menerima KJP tersebut, kata dia, sudah diserahkan ke Badan Pengelola Keuangan Daerah untuk kembali diverifikasi. Kemudian ditetapkan oleh BPKD. Namun sebelumnya harus mendapat persetujuan Gubernur DKI Jakarta.

Lasro belum mengetahui secara persis kapan dana KJP cair. Ia berdalih, "Cairnya tanya ke BPKD. Kami hanya menjalankan sesuai dengan tupoksi saja," tuturnya.

Namun begitu, ia mengharapakan KJP segera cair. Sebab, siswa sudah menunggu untuk membeli berbagai keperluan sekolah.

Menurut dia, tahun ini pencairan dana KJP masih menggunakan sistem lama, yaitu per tiga bulan. Tahun depan, pencairannya bakal diubah menjadi per satu bulan.

Seperti diketahui, adanya imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi ihwal pengawasan dana bantuan sosial membuat dana KJP sampai sekarang tak kunjung cair. KPK menginginkan dana bansos diawasi secara ketat selama tahun pemilu.

ERWAN HERMAWAN


Berita Terpopuler:
Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat
Pembakar Juru Parkir Monas Pengguna Narkoba
Mark Wahlberg Tertekan Bintangi Transformers
Tren Harga Emas Dunia Terus Menurun
Musipah Bawa Kabur Suaminya dari Rutan Salemba







Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

6 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

7 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

13 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

17 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

17 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

17 menit lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

17 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

18 menit lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

23 menit lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya