Anggota Brimob Tewas Dikeroyok di Halte UI

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 1 Juli 2014 13:20 WIB

123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Brimob, Bhayangkara Dua (Bharada) Rizki Dwi Wicaksono, 20 tahun, tewas dibacok oleh orang-orang tak dikenal pada Selasa dinihari, 1 Juli 2014. Dia dibacok di dekat halte Universitas Indonesia oleh sekitar sepuluh orang yang menggunakan sepeda motor.

"Korban meninggal dunia karena dianiaya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa, 1 Juli 2014. Rizki diserang saat hendak pulang ke kampung halamannya. Dia berangkat dari markas Brimob di Kelapa Dua, Depok, ke Bandara Soekarno Hatta menuju Pasuruan, Jawa Timur.

Pada pukul 00.40 WIB, sepuluh orang menggunakan lima sepeda motor menghadang taksi yang ditumpangi Rizki di depan halte UI Depok. Sebelumnya mereka memecahkan kaca belakang taksi yang ditumpangi Rizki.

Rizki kemudian diserang dengan senjata tajam. Menurut Rikwanto, setidaknya ada luka sayatan di punggung, jari, dan memar di bibir korban. Selain itu, Rizki juga menderita luka bacok di belakang kepalanya.

Polisi menyatakan ada dugaan Rizki disasar oleh para pelaku. Hal ini disampaikan setelah dalam penyelidikan polisi tak menemukan ada barang yang hilang dari tubuh korban. "Sopir taksi tak dianiaya, hanya korban saja," ujar Kepala Polres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat menambahkan. Namun polisi belum dapat menyimpulkan motif penyerangan ini.

Saat ini penyidik sedang mengidentifikasi pelaku dengan memeriksa saksi, terutama sopir taksi berinisial T yang berada di tempat kejadian. "Sopir tidak melihat nomor polisi dengan jelas, pelaku memakai motor kecil," ujarnya.

Dari pantauan Tempo, taksi berpelat nomor B-2614-BL mengalami pecah kaca belakang dan kaca depan sebelah kiri retak. Tampak percikan darah di jok mobil sebelah kiri sopir. Taksi tersebut kini diparkir di halaman Kepolisian Sektor Jagakarsa.

M. ANDI PERDANA

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014

Berita terpopuler lainnya:
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Polisi Galau Tentukan Pelanggaran Obor Rakyat
Bos Adhi Karya Akui Alirkan Dana ke Anas

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

16 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

38 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya