Polisi: Tak Ada Pengepungan di Kantor TVOne

Reporter

Kamis, 3 Juli 2014 12:21 WIB

Coretan terlihat di dekat pintu masuk garasi kantor perwakilan TVOne Yogyakarta di kompleks perumahan Timoho Regency, Umbulharjo, Yogyakarta, 2 Juli 2014. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak sekitar 50 orang dari organisasi massa Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mendatangi kantor TVOne di Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur, Kamis dinihari, 3 Juli 2014. Kepala Kepolisian Sektor Cakung Komisaris Lilik Heryanto mengatakan kedatangan puluhan massa itu untuk meminta klarifikasi TVOne terkait materi pemberitaan. "Tidak ada pengepungan, hanya datang untuk meminta klarifikasi," kata Lilik kepada Tempo, Kamis, 3 Juli 2014.

Menurut Lilik, kedatangan mereka ke kantor TVOne hanya berlangsung sekitar 90 menit. Sebab, pihak TVOne menerima sebagian dari mereka untuk masuk dan menyampaikan keberatannya. "Kejadiannya dari pukul 00.30 sampai 02.00. Melalui humas TVOne perwakilan dari mereka (massa) diterima masuk dan bertemu di dalam," ujarnya. (Baca juga: Manajemen TVOne Belum Tanggapi Protes PDIP)

Lilik tak mengetahui pembicaraan antara TVOne dengan massa Repdem. "Tidak tahu, pertemuannya dengan pihak TVOne." Seusai pertemuan dengan pihak TVOne, massa Repdem langsung membubarkan diri. "Jam 02.00 itu langsung bubar," kata Lilik.

Kedatangan massa Repdem ini diklaim Lilik berlangsung tertib. Meski begitu, sebanyak 50 anggota Polsek Cakung diturunkan untuk melakukan penjagaan. "Mereka enggak ada yang melakukan perusakan atau pemasangan spanduk," ujarnya.

Sebelumnya, massa Repdem yang datang dengan baju berwarna merah dan putih ini memprotes televisi yang dianggap mencemarkan nama baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Kami di sini meminta pertanggungjawaban TVOne terkait dengan tudingan fitnah komunis," ujar Ketua Repdem Masinton Pasaribu dalam orasinya, Kamis dinihari, 3 Juli 2014. (Baca: Pramono Anung: Banyak 'Ahli Fitnah Wal Jamaah')

Ia menyatakan TVOne harus meminta maaf karena telah memfitnah partai kepala banteng tersebut sebagai partai pengusung kader komunis. "Ini sudah keterlaluan," ujarnya. (Baca:Dituduh PKI, Jokowi: Itu Menghina Nasionalismeku)

AFRILIA SURYANIS

Berita Lainnya:
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Kedutaan Asing Akan Surati Polisi Soal JIS



Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Alasan Boni Hargens Nekat Wawancara Meski Sakit: Perppu Ormas  

13 Juli 2017

Alasan Boni Hargens Nekat Wawancara Meski Sakit: Perppu Ormas  

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, menyampaikan alasannya datang untuk wawancara di TV One meski sedang sakit: Perppu Ormas.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Minta Televisi Stop Berita Eksekusi Sandera  

27 April 2016

Keluarga Sandera Minta Televisi Stop Berita Eksekusi Sandera  

Setelah mendengar berita pemenggalan John Ridsdel, kesedihan yang dirasakan orang tua sandera Bayu Oktavianto makin mendalam.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Usai Diskusi PSSI di ILC, Ini Pernyataan TVOne

2 Maret 2016

Pengeroyokan Usai Diskusi PSSI di ILC, Ini Pernyataan TVOne

Pengeroyokan yang terjadi seusai diskusi PSSI dalam acara ILC TVOne diakui nyaris terjadi. Namun TVOne menyatakan keamanan telah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Video Pengakuan Saipul Jamil Beredar, Ini Kata Pengacara  

25 Februari 2016

Video Pengakuan Saipul Jamil Beredar, Ini Kata Pengacara  

Video tersebut ditayangkan di salah satu televisi swasta dan kemudian muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Bonek Adukan Program 'Telusur' TvOne ke Komisi Penyiaran  

22 Februari 2016

Bonek Adukan Program 'Telusur' TvOne ke Komisi Penyiaran  

KPID Jawa Timur masih akan mengkaji pengaduan Bonek.

Baca Selengkapnya